Senin, 10 Desember 2018

PUBLIC INTEREST (KEPENTINGAN PUBLIK)

PUBLIC INTEREST (KEPENTINGAN PUBLIK)

Public berasal dari bahasa latin publicusartinya:

yang berkaitan dengan urusan atau urusan resmi dari semua orang, dibandingkan dengan hanya kelompok tertentu.Orang-orang pada umumnya, terlepas dari keanggotaan kelompok tertentu.

Interest (merupakan peenyesuaian dari kata interesse, dari Anglo-French, dari Medieval Latin, dan dari bahasa Latin) artinya berarti hak, gelar, klaim atau bagian dari harta.

Public Interest artinya:

Kesejahteraan masyarakat umum, kesejahteraan bersama.Perhatian masyarakat terhadap kegiatan.

Kesejahteraan umum dan hak-hak masyarakat yang harus diakui, dilindungi dan maju

Public Interest adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan gerakan politik dan organisasi yang merupakan kepentingan umum – mendukung masyarakat umum dan untuk kepentingan masyarakat, berlawanan dengan kepentingan pribadi dan perusahaan (tujuan partikularistik). Kepentingan publik juga bisa berarti lebih umum apa yang dianggap bermanfaat bagi masyarakat.

Kesulitan yang terjadi adalah:

Untuk menentukan apa yang dimaksud dengan “public interest”, special interest” sendiri sering berbicara dalam mendukung tujuan meraka menggunakan bahasa public interestUntuk meramalkan apakah pergerakan atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi tertentu akan bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya akan membawa pengaruh buruk.

Ada pandangan yang berbeda tentang berapa banyak anggota masyarakat yang harus mendapatkan keuntungan dari suatu tindakan sebelum dapat dinyatakan dalam kepentingan umum: di satu sisi, tindakan harus menguntungkan setiap anggota masyarakat agar benar-benar dapat disebut sebagai public interest; di sisi lain, tindakan dapat disebut sebagai public interest asalkan menguntungkan beberapa penduduk dan tidak ada yang dirugikan.

Public interest merupakan suatu konsep dalam banyak filosofi politik.

Perlu dicatat bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa dalam beberapa kasus memajukan kepentingan umum akan merugikan kepentingan pribadi tertentu. Ini risiko “tirani mayoritas” dalam demokrasi apapun, karena kepentingan minoritas mungkin dihilangkan. Di sisi lain, kita semua bisa menjadi  minoritas dalam beberapa kapasitas – dengan demikian, perlindungan hak-hak minoritas bisa dibilang menjadi bagian dari kepentingan publik.

Dalam hukum, public interest adalah pertahanan terhadap tuntutan hukum tertentu (misalnya beberapa tuntutan fitnah di Inggris) dan pembebasan dari hukum atau peraturan tertentu (misalnya UU kebebasan informasi di Inggris).

Stroud’s Judicial Dictionary, Vo.4(4th edition) mendefinisikan public interestsebagai:

Masalah kepentingan publik atau umum ‘tidak berarti bahwa ada ketertarikan atau rasa ingin tahu atau cinta terhadap informasi atau hiburan; tapi dimana suatu masyarakat memiliki kepentingan finansial, atau beberapa kepentingan dimana hak atau kewajiban hukum meraka terpengaruh.’

Black’s Law Dictionary (6th Edition)mendefinisikan public interest sebagai:

“Sesuatu di mana masyarakat, masyarakat pada umumnya, memiliki beberapa kepentingan finansial, atau beberapa kepentingan dimana hak atau kewajiban hukum mereka terpengaruh. Ini tidak berarti segala sesuatu begitu sempit hanya sebagai rasa ingin tahu, atau karena kepentingan daerah tertentu, yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang bersangkutan. Kepentingan bersama oleh warga umumnya urusan lokal, negara bagian atau pemerintah nasional”

Seorang jurnalis Amerika, Walter Lippman menulis “Public interest umumnya diartikan sebagai sebuah kebaikan yang diterima secara umum. Public interest dapat diasumsikan sebagai apa yang akan orang pilih jika mereka dapat melihat dengan jelas, berpikir secara rasional, bertindak secara tanpa pamrih dan dengan senang hati”

Sarjana hukum ternama, S.P. Sathe – dalam aktivis yudisial di India membedakan antara kepentingan publik dan kepentingan pribadi: “Faktanya bahkan keputusan pribadi melayani kepentingan publik karena dalam kepentingan umum orang harus menghormati kontrak, harus bertanggung jawab atas kesalahan bersama, dan harus menghormati hak dalam kekayaan atau status. Namun, sementara kepentingan umum dilayani secara tidak langsung dalam perkara pribadi, fokus utama adalah pada kepentingan pribadi atas berperkara, hal ini dilayani secara lebih langsung oleh pengadilan hukum publik karena fokusnya adalah pada inkonstitusionalitas yang timbul baik dari kurangnya kekuatan atau inkonsistensi dengan hak yang dijamin secara konstitusional.”

Indian View

Mahkamah Agung India

Mahkamah Agung India mengeluarkan banyak pedoman (1998) menjelaskanpublic interest, yang harus diikuti untuk memfasilitasi surat atau petisi yang diterima di pengadilan sebagai gugatan atas kepentingan publik dan menyarankan bahwa isu-isu berikut dianggap menjadi kepentingan umum:

Masalah ketenagakerjaan yang terikatUpah minimum pekerja yang tidak terbayar dan eksploitasi dan keluhan pelanggaran hukum pekerja (kecuali dalam kasus-kasus individu)Petisi dari penjara yang mengeluh tentang pelecehan untuk pembebasan dini dan ingin bebas setelah menyelesaikan 14 tahun penjara, kematian di penjara, transfer, pembebasan karena ikatan pribadi, persidangan yang cepat sebagai hak dasar.Petisi terhadap polisi karena menolak untuk mendaftarkan kasus, pelecehan oleh polisi dan kematian dalam tahanan polisi.Petisi menentang kekejaman terhadap perempuan, pelecahan tertentu kepada pengantin perempuan, pembakaran pengantin perempuan, penculikan dl.Petisi keluhan atas pelecehan atau penyiksaan terhadap warga oleh perangkat desa atau oleh polisi kepada orang yang tergolong dalam Kasta atau Suku tertentu dan kelas yang terbelakang secara ekonomi.Petisi yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, gangguan keseimbangan ekologi, obat-obatan, makanan, pemalsuan, pemeliharaan warisan dan budaya, barang antik, hutan dan satwa liar dan hal-hal lain yang merupakan kepentingan publik.Petisi dari korban kerusuhanPensiun keluarga.

Dan isu-isu berikut ini tidak dianggap dalam kepentingan publik:

Masalah sewa menyewaHal layanan dan yang berkaitan dengan pensiun dan gratifikasiKeluhan menentang Departemen Pemerintah Pusat dan badan-badan lokal kecuali yang berkaitan dengan hal-hal nomor 1 sampai 10 di atas.Penerimaan di lembaga pendidikan medis dan lainnya.

Mahkamah Agung India dalam Janata Dal v .V.H.S. Chowdhary mengamati bahwa tujuan public interest adalah untuk menghapus air mata yang miskin dan membutuhkan, menderita pelenggaran hak-hak dasar mereka, tetapi tidak untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pribadi yang bermotif politik atau pertimbangan yang salah.

Dalam S.P.Gupta v Presiden India, Justice Bhagawati mengatakan: “Memulihkan luka publik, menegakkan tugas publik, melindungi sosial, kolektif, “menyebar” hak dan kepentingan adalah membenarkan kepentingan umum, penegakan public interest  atau kepentingan umum di mana masyarakat atau kelas masyarakat memiliki kepentingan finansial atau beberapa kepentingan yang berpengaruh terhadap hak dan kewajiban hukum.

Pembahasan tentang  Kerjasama  Tim (Teamwork)

Istilah  tim  merujuk  kepada  suatu  kelompok  yang bekerja  sama  untuk  mencapai  suatu  misi  atau tujuan  tertentu.  Tim  memiliki  bentuk,  misi,  dan durasi  yang  beragam.  Karolyn  J.  Snyder  and Robert  H.  Anderson  (1986)  mengidentifikasi  dua tipe  team,  yaitu  tim  permanen  dan  tim  sementara. Tim  Permanen  mengkhususkan  dalam  fungsi tertentu  yang  dilakukan  secara  berkelanjutan. Sedangkan,  Tim  Sementara  merupakan  team yang diorganisasikan hanya  untuk kepentingan dan tujuan  jangka  pendek  yang  kemudian  dapat dibubarkan  kembali,  setelah  pekerjaan  selesai. Biasanya  bertugas  menangani  proyek  yang  bersifat sementara.   Dengan  mengutip  pemikiran  Cunningham  &   Gresso,  Oswald  (1996)  mengemukakan  dua  faktor esensial  dalam  suatu  team  yang  dapat  semakin  memantapkan  budaya  team  (culture  team),  yaitu bonding  (ikatan)  dan  cohesiveness  (kesatupaduan).  Bonding  akan  memastikan  bahwa  anggota team  memiliki  komitmen  yang  kuat,  misalnya  terhadap  waktu,  pengetahuan,  keterampilan  dan energi  untuk  mencapai  tujuan  tim.  Tim  yang  terikat  akan  lebih  antusias,  loyal  kepada  organisasi dan  tim  itu  sendiri.  Para  anggota  dapat  memulai  proses  pengikatan  ini  pada  saat  pertemuan (rapat)  pertama  kali,  mereka  menentukan  tujuan,  peran,  dan  tanggung-jawab  individu  dan kelompok.  Cohesiveness  (kesatupaduan)  didefinsikan  oleh  Cunningham  dan  Gresso  sebagai rasa  kebersamaan  dalam  kelompok  yang  ditandai  oleh  adanya  rasa  memiliki  dan  keterkaitan  di antara  sesama anggota.   Langkah  awal  untuk  membentuk  sebuah  tim  yang  baik  adalah  setiap  anggota  terlebih  dahulu harus  memahami  tujuan  dan  misi  team  secara  jelas.  Setiap  anggota  seharusnya  mampu menjawab  pertanyaan  Mengapa  saya  berada  di  sini,  demikian  dikemukakan  oleh  Margot Helphand (1994).  Berikutnya, menentukan peran  dan tanggung  jawab masing-masing  anggota.

II. ASAL MULA DAN KOMPONEN TRIZ2.1

TRIZ diakui secara internasional yang merupakan singkatan dari Bahasa Rusia :Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac, yang dapat diterjemahkan sebagai Theory of Inventive Problem Solving yang disingkat menjadi TIPS. Dan dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Teori Invensi Pemecahan Masalah.

TRIZ telah dikembangkan antara tahun 1960 dan 1980 oleh ahli ilmu pengetahuan Rusia yang bernama Genrich Altshuller (1926-1998) bersama stafnya (publikasi pertama pada tahun 1956). Yang secara umum berbeda dengan metoda penyelesaian masalah ‘trial and error’ seperti : ‘brainstorming’, ‘synectics’, ‘morphological analysis’, dll. TRIZ hanya menyandarkan pada aturan evolusi sistem keteknikan yang tidak bias sehingga fokus pada penelitian dengan solusi-solusi yang paling memungkinkan. Penemuan dan penyusunan aturan tersebut, seperti halnya komponen TRIZ lainnya, merupakan hasil dari studi dan analisis secara global terhadap patent-patent yang ada sepanjang waktu pada beberapa decade.

Pada tahun 1990, teknologi TRIZ menjadi semakin populer, utamanya di USA dan telah digunakan pada sejumlah besar perusahaan-perusahaan terkenal seperti General Motor, Johnson & Johnson, Motorola, Procter & Gamble, Rockwell Int., dan Xerox, yang juga mendapat tempat pada beberapa perusahaan di Jerman seperti DaimlerChrysler, Siemens, Mannesmann, Hilti, BMW, Bosch, dan banyak perusahaan lainnya.

2.2 TEKNIK KONTRADIKSI

Hal esensial yang dilakukan TRIZ adalah mengidentifikasi, melebihkan, dan mengeleminasi kontradiksi fisik dan teknik pada sistem keteknikan dan menindaklanjutinya lebih dari sekedar mencoba untuk menemukan kompromi setengah hati.

Istilah Kontradiksi Teknikmerupakan kunci pada konsep TRIZ. Suatu kondradiksi teknik menggambarkan dua buah sifat yang saling kontradiktif pada sistem keteknikan. : dengan memperbaiki salah satu sifat atau komponen pada mesin (contoh : motor penggerak) akan secara otomatis mengubah sifat lainnya menjadi ke keadaan yang lebih buruk (contoh : berat atau konsumsi bahan bakar). Berdasarkan kaidah TRIZ, suatu masalah diselesaikan hanya jika kontradiksi teknik diakui dan telah dieleminasi. Disebut juga perilaku buta, inersia psikologi, dan juga semuanya yang menjadi tendensi utama bagi kompromi yang harus diatasi dengan cara yang logis. Tidak hanya dalam ruang lingkup penelitian yang hanya mempertimbangkan semua yang harus diatasi dan mengurangi tingkat kompleksitasnya saja, namun juga TRIZ akan secara lengkap membuka cara berfikir yang sama sekali baru.

Gambar-3 Contoh Analisis Akar Masalah-Root Conflict Analysis (RCA+)

2.3 KOMPONEN TRIZ

Komponen penting pada teknologi inovasi TRIZ diringkas dan diilustrasikan dalam tabel-1. Sebagai contoh metode yang sederhana adalah 40 prinsip imajinatif invensi (inventive principle) yang dapat dengan mudah diintegrasikan untuk menjadi alat aktif tetapi memiliki beberapa keterbatasan terkait efisiensinya dalam memecahkan masalah yang kompleks. Tabel-1 dan Gambar-3 akan menunjukan struktur TRIZ dan jalur diantara metoda individu yang berkaitan dengan ragam cara untuk memecahkan masalah keteknikan.

Tabel-1 Komponen Penting TRIZ

Gambar-4 Struktur TRIZ Untuk Memecahkan Masalah Teknik2.4 POLA EVOLUSI SISTEM KETEKNIKAN (TECHNICAL SYSTEM / TS)

Pola evolusi sistem keteknikan merupakan jantung teknologi inovasi TRIZ. Beberapa hal terpenting diantaranya:

Evolusi atau daur hidup sistem keteknikan (TS).Kelengkapan dan fungsi minimum semua komponen pada sistem keteknikan (TS).Kemampuan alir enerji dan informasi yang terkandung pada sistem keteknikan.Meningkatkan idealitas (contoh : rasio biaya terhadap unjuk kerja)Mengkoordinasikan dan sinkronisasi dinamika sistem pada sistem keteknikan.Transisi sistem keteknikan terhadap system-super dan dari tingkat makro ke tingkat mikro.Meningkatkan kemampuan pengendalian dan fleksibilitas pada sistem keteknikan.

Aplikasi lapangan dari aturan tersebut dapat dijumpai pada beberapa perangkat TRIZ, pada penelitian untuk menemukan solusi secara komprehensif, dan dalam melindungi kreasi yang dihasilkan terhadap ruang lingkup patent, atau menyatakan potensi celah market terhadap lahirnya produk baru. Perangkat tersebut merupakan juga alat strategis pada tahapan analisis dalam pengembangan dan memprediksi evolusi sistem keteknikan.

Gambar-5 Contoh Evolusi Sistem Keteknikan

 III. PRINSIP UNTUK MENYELESAIKAN KONTRADIKSI TEKNIK

 3.1. 40 PRINSIP IMAJINATIF INVENSI

Analisis yang dilakukan terhadap ribuan patent menyimpulkan bahwa tugas invensi dan kontradiksi teknik dari semua jenis cabang industri yang ada dapat dipecahkan hanya berdasarkan beberapa prinsip dasar (teknik) saja. TRIZ modern mengandung 40 dasar prinsip imajinatif invensi. Beberapa contohnya adalah:

Tabel-2 Beberapa Contoh Dari 40 Prinsip Imajinatif  Invensi

Sebagai contoh Prinsip No. 19 (Periodisasi / pulsasi-aksi /periodic action). Suatu tindakan/aksi yang tetap dapat diubah menjadi tak tetap dengan memberi jeda secara beraturan, berulang, secara periodik, atau berpulsa (hentakan periodic). Dengan adanya jeda, energi yang kontinyu dapat ditampung untuk kemudian dikeluarkan sebagai pulsa, membuat tindakan menjadi lebih efektif.

Gambar-6 Contoh Penerapan Prinsip No 19 (Periodisas)3.2. TABEL KONTRADIKSI

Penggunaan dari prinsip-prinsip di atas dituangkan pada matriks yang dikenal dengan nama tabel kontradiksi (contradiction table) yang terdiri atas 39 baris dan 39 kolom. 39 parameter masukan bagi keteknikan (Altshuller parameter) merupakan karakteristik terpenting pada sistem keteknikan, seperti :

Massa, panjang, volumeKehandalanKecepatanTemperaturKetepatan pengukuranKetepatan proses manufakturKenyamanan dalam penggunaan, dan lain-lain.Tabel-3 Parameter Standard Altshuller

Parameter tersebut akan terlihat di dalam tabel sebagai sifat kontradiksi teknik dan akan membantu merumuskan kontradiksi teknik pada suatu sistem dalam bentuk yang telah distandardisasikan, sebagai contoh :

Kecepatan (9) VS Kehandalan (27)Temperatur (17) VS Keakurasian pengukuran (28)

Sebagai hasil analisa yang dilakukan terhadap ratusan ribu patent, maka pada tabel ditunjukkan prinsip invensi yang merupakan ketetapan dalam meyelesaikan masalah sesuai dengan kontradiksi teknik yang telah dirumuskan. Walaupun tidak semua sel pada tabel kontradiksi penuh, tabel tersebut tetap akan memberikan prinsip pemecahan masalah bagi lebih dari 1200 jenis kontradiksi teknik yang ada, yang pada hakekatnya akan mengurangi lebarnya lingkup pencarian menjadi konsep pemecahan masalah yang paling sesuai.

 Tabel-4 Contoh Pencarian Prinsip Solusi Menggunakan Tabel Kontradiksi

Contoh kasus:

Di atas kecepatan 60 [mph]. akan terjadi resiko serius kecelakaan mobil yang naik secara drastis akibat kerusakan pada ban. Kondisi tersebut akan memformulasikan suatu kontradiksi teknik dan secara langsung dapat dimasukkan ke dalam tabel : menaikkan kecepatan kendaraan (baris no. 9) akan memiliki pengaruh negatif terhadap kehandalan pada rodagigi penggerak (kolom 27). Dengan mencari perpotongan diantara baris-9 dengan kolom-27 (sel 9/27), maka akan dijumpai solusi berdasarkan prioritasnya : 11, 35, 27, 28 (lihat ilustrasi pada table). Berdasarkan prinsip 11 (Pengamanan), kehandalan yang cukup akan dikompensasi melalui pra-instalasi dari pencegahan kerusakan peralatan. Solusi yang paling memungkinkan adalah dengan jalan menempatkan pelat cakram besi di belakang setiap rim, yang mana jika terjadi kerusakan ban, akan tetap menjaga mobil dalam posisi seimbang, sehingga akan mengurangi resiko kecelakaan yang serius (US patent 2879821).

Gambar-7 Contoh United States Patent No 2879821 (Menggunakan Prinsip No. 11)

Contoh lain dari solusi berdasarkan prinsip 11 (Pengamanan) dijumpai pada industri farmasi. Pil tidur diselubungi oleh lapisan tipis (film) yang terbuat dari zat emesis (perangsang agar muntah). Jika beberapa pil ditelan sekaligus melebihi jumlah batas (dosis) yang diijinkan maka konsentrasi dari bahan penyebab muntah tersebut akan melampai ambang batas di lambung yang kemudian menimbulkan rasa muntah bagi yang meminumnya.

Gambar-8 Contoh Kasus Lapisan Tipis Zat Emesis Pada Pil Tidur3.3 KEAJAIBAN MATRIKS KONTRADIKSI

Pedoman yang daya tariknya tidak pernah berkurang adalah matriks kontradiksi, sebagai suatu metoda yang menggunakan 40 prinsip. Matriks tersebut merupakan hasil selama 7 tahun terhadap investigasi kerja yang menghasilkan suatu pendekatan “bagaimana cara memilih prinsip terbaik untuk memecahkan suatu kontradiksi teknik”, sehingga akan mengurangi pekerjaan ‘trial and error’ dengan melibatkan seluruh 40 prinsip tersebut.

Walaupun pada kenyataannya bahwa TRIZ di Rusia sempat terbuai bahkan pada Tahun 1980 matriks tersebut tidak direkomendasikan sebagai alat yang kuat pada TRIZ, berbagai upaya dilakukan untuk memperbaikinya secara empiris sehingga metoda awal TRIZ ini masih dikenal sampai dengan sekarang:

Menambah/mengurangi jumlah baris atau kolom.Mengubah judul 39 parameter teknikMemperbarui sel matriks atau mengisi sel matriks yang kosong.Menyesuaikan matriks : pengguna dapat membuatnya kembali berdasarkan pengalamannya.Percobaan matematis lainnya, sampai dengan pilihan acak pada sel matriks, dan lain-lain.

Walaupun berbagai upaya telah dilakukan dengan cara yang terbaik, hal tersebut tidak berkontribusi kepada TRIZ secara signifikan baik secara praktis maupun secara teoritis. Dan juga, matriks yang terbaik dan semua selnya penuh sekalipun belum tentu menjamin solusi bagi masalah yang sangat sulit. Bukanlah matriks yang krusial, tetapi Prinsiplah yang krusial untuk memecahkan masalah yang ada. Prinsip tersebut baik sekali untuk  meningkatkan kreativitas teknik yang pada umumnya hanya menyentuh permukaan masalah pada situasi yang kompleks.

Dalam prakteknya, semua pendatang baru TRIZ harus diingatkan agar percaya akan kehebatan Matriks. Perlu diingat bahwa pada pengalaman awal sebelumnya di Rusia, matriks masih dalam bentuk hasil print: seringkali secara tidak sengaja tertuju pada sel matriks yang salah, walaupun demikian hasilnya masih berfungsi dengan baik.

 Bagi penggemar matriks, disarankan agar memformulasikan beberapa kontradiksi bagi suatu situasi masalah, membuat sekumpulan prinsip yang direkomendasikan dan langkah berikutnya menggunakan prinsip yang direkomendasikan lebih dari sekali. Penggunaan matriks yang benar pada kasus berikut akan memberikan sejumlah kecil prinsip, yang direkomendasikan 3 sampai 8 kali (Contoh : prinsip Nomor 38 dijumpai 8 kali, prinsip nomor 5 dijumpai 5 kali, prinsip nomor 19 dijumpai 3 kali), dan beberapa prinsip lainnya hanya direkomendasikan sekali saja. Dalam beberapa kasus, pendekatan ini akan membantu untuk memahami dan mendokumentasikan sejumlah penekanan pada kontradiksi teknik pada sistem sehingga merupakan hal sangat penting sekali bagi analisa masalah.

Tabel-5 Nomor Prinsip Invensi Sebagai Hasil Pemakaian Matriks Kontradiksi

3.4 KEBERLANGSUNGAN 40 PRINSIP

Walaupun telah dirumuskan sejak 30 tahun yang lalu, Prinsip inovasi 40 Altshuller tetap terjaga sampai sekarang dan telah menjadi alat TRIZ yang terpopuler dan berguna. Bagaimakah kondisi berikut tetap terjaga, dimana prinsip tersebut hanya sesuai untuk tugas dengan tingkat kesulitan sederhana sampai dengan menengah [Altshuller, Kreativias sebagai sebuah ilmu pengetahuan eksak, 1979], dan baik bagi pendatang baru TRIZ, yang masih memegang peranan penting pada praktik TRIZ di industri ? Sebagai bagian yang tak dapat dielakkan pada TRIZ klasik, kadangkala dijumpai telah dimodifikasi, hampir di setiap buku ataupun perangkat lunak TRIZ modern. Banyak peneliti dan praktisi sejak tahun 1970 sampai dengan sekarang telah terinspirasi untuk menemukan kembali, memperbaiki, dan menyesuaikannya dengan kondisi sekarang terkait pekerjaan yang telah dilakukan Altshuller, sebagai contoh:

Modifikasi prinsip tugas manajemen dan organisasi (Voronkov, 1973)Menghasilkan prinsip ganda “arah langsung-berlawanan” (Fliekstein, 1973)Menambahkan prinsip baru atau sub-prinsip (Polovinkin, 1976)Mengadaptasi prinsip-prinsip radio-elektronik (Gutkin, 1976)Menyederhanakan prinsip dan atau mengurangi jumlah prinsipMengadaptasi prinsip-prinsip berkaitan dengan makanan, ilmu pengetahuan, arsitektur, perangkat lunak, periklanan, dll.

Alasan suka atau tertarik kepada prinsip-prinsip tersebut adalah : prinsip-prinsip tersebut mudah digunakan atau dimodifikasi dan dapat dengan mudah diintegerasikan pada tugas ungkap-pendapat (brainstorming) ataupun pekerjaan insinyur sehari-hari. Suatu bukti nyata pada lingkup praktik di industri adalah komposisi kelompok prinsip spesifik untuk memecahkan berbagai jenis masalah yang berbeda-beda, seperti:

Data statistik menunjukkan bahwa seringkali prinsip-prinsip berikut digunakan untuk memecahkan masalah secara umum (Prinsip 35, 10, 1, 28,…).Prinsip tersebut sangat sesuai untuk memecahkan masalah pada desain produk.Prinsip ditetapkan untuk mengurangi biaya dan evolusi system.Penyesuaian pada prinsip yang telah ditetapkan.

Beberapa alasan objektif  mengenai keberlanjutan (umur panjang) dan ketertarikan pada ‘40 prinsip imajitafif invensi’ yang diperoleh melalui anlisis ilmiah terhadap proses inovasi dan invensi melalui 100 perusahaan di Jerman selama Tahun 2000-2002 [lihatProceeding ETRIA Conference TRIZ Future 2003, Strasbourg, Nov. 2002] . Penelitian ini menegaskan fakta bahwa walaupun pentingnya sistematika, pemecahan masalah yang terarah dan inovasi di industri meningkat, terpenuhinya tingkat kepuasan dengan metoda dan proses yang ada juga relative tinggi. Oleh karena itu tidak ada dorongan alami yang luas untuk menggunakannya secara lebih efektif dan komprehensif, setidak-tidaknya dalam pekerjaan sehari-hari.

Telah dijumpai bahwa 52% dari semua masalah teknis yang ada di dindustri telah dipecahkan melalui kolaborasi teknik ‘know-how’ dan akal sehat biasa. 37% masalah berikutnya dapat dipecahkan melalui metoda kreativias sederhana seperti ‘brain strorming’ dan analisis morfologi, atau melalui bantuan fitur langsung atau transfer teknologi lainnya. Kedua segmen kerja dan kreativitas insinyur tersebut relative dapat diefektifkan  melalui metoda TRIZ yang sederhana, sebagai contoh penerapan 40 prinsip imajinatif invensi. Sisanya 11% dari semua masalah yang ada, akan dipecahkan oleh kekuatan metoda TRIZ

. SISTEM 76 STANDARD UNTUK PEMECAHAN MASALAH TEKNIK 4.1 76 STANDARD SOLUSI

40 prinsip imajinatif invensi dan tabel kontradiksi merupakan perangkat TRIZ yang paling sederhana. Analis terhadap tugas yang lebih kompleks akan mengungkapkan bahwa masalah tersebut hanya dapat dipecahkan melalui penggunaan beberapa prinsip secara simultan, bersamaan dengan beberapa efek fisik. Beberapa kombinasi prinsip dan efek yang efektif akan membentuk sistem solusi standard untuk tujuan tugas invensi.

Standard pada TRIZ merupakan peraturan umum untuk sintesa dan transformasi sistem keteknikan, yang berdasarkan pada pola evolusi sistem keteknikan. Beberapa standards mereprentasikan langsung aplikasinya di lapangan berdasarkan peraturan tersebut. Sistem standard yang modern mengarahkan metoda kerja menjadi terstruktur dan sangat sistematis, dan lebih jauh lagi dapat digunakan untuk menganalisa evolusi teknik pada sistem dan produk. Alat tersebut terdiri atas 76 standard, yang diklasifikasikan menjadi 5 kelas dan 18 kelompok:

Kelas-1 : Sintesis dan transformasi pada sistem keteknikan.Kelas-2 : Meningkatkan efisiensi pada system keteknikan.Kelas-3 : Tahapan evolusi pada sistem keteknikan.Kelas-4 : Pengukuran dan pendeteksian pada sistem keteknikan.Kelas-5 : Asistensi pada penggunaan standard.

Gambar-9 76 Standard Invensi4.2 ANALISIS MEDAN-BAHAN (SUBSTANCE-FIELD ANALYSIS

Standard ini akan membentuk model abstrak pada sistem keteknikan, yang dapat dengan mudah dikonstruksikan menggunakan analisis medan-bahan. Setiap sistem keteknikan dapat digambarkan/diilustrasikan dalam bentuk ketersediaan medan, bahan, dan saling keterkaitan interaksinya. ‘Bahan’ merupakan objek atau komponen dari suatu sistem tanpa memperhatikan tingkat kompleksitasnya. Istilah ‘medan’ tidak hanya melingkupi ruang lingkup fisik secara klasik seperti medan elektromagnetik, medan grafitasi, dan medan interaksi nuklir baik kuat ataupun lemah. Pada TRIZ, istilah ‘medan’ termasuk juga berdasarkan semua bentuk medan teknik seperti medan temperature, medan gaya sentrifugal, medan tekanan, medan akustik, dan medan penciuman.


PROSEDUR ARIZ

Algoritma pemecahan masalah invensi (inventive problem solving/disingkat ARIZ) merupakan alat yang paling umum, kuat, dan tahap demi tahap pada metoda TRIZ untuk memecahkan masalah, yang dimulai dengan analisa masalah dan sistem sumber daya, dan diakhiri dengan evaluasi semua alternatif pemecahan masalah yang ada. Umumnya metoda ini digunakan jika 40 standard prinsip invensi tidak menyediakan/menghasilkan solusi yang memuaskan. ARIZ akan membantu pengguna untuk:

Menganalisa masalah.Mengetahui kontradiksi teknik.Memformulasikan hasil akhir yang ideal.Mengidentifikasi kontradiksi fisik pada masalah yang terjadi dan kemudian memecahkan masalahnya.

Prosedur utama dalam ARIZ akan didemonstrasikan melalui suatu contoh kasus. Keseluruhan proses pada ARIZ (TriS Version) terdiri atas 9 tahap yang terdiri atas sekitar 70 langkah.

Gambar-13 Tahapan Utama Algoritma Invensi ARIS



Seni Negosiasi Tanpa Rasa Takut Gagal


Salah satu bentuk keterampilan dalam komunikasi adalah negotiation skill. Tidak semua orang menguasai seni negosiasi, padahal negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak atau lebih, yang didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Itu sebabnya sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan seorang negosiator handal.

Seorang negosiator membutuhkan kemampuan komunikasi prima. Everett M. Rogers, pakar Sosiologi Amerika, memberikan definisi bahwa, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Negosiasi yang berhasil melibatkan faktor tak kasat mata yang bermuara pada nilai-nilai pribadi dan emosi. Faktor tak kasat mata dapat memiliki pengaruh besar pada proses negosiasi dan hasil.

Jangan pernah merasa takut untuk melakukan negosiasi. Buang jauh-jauh anggapan bahwa bernegosiasi berarti harus memberikan tawaran termurah untuk mencapai kesepakatan, juga lepaskan rasa takut akan kegagalan dalam bernegosiasi. Agar mencapai keberhasilan yang tepat dan sesuai diperlukan seni negosiasi yang cantik berikut ini:

Kenali nilai diri

Nilai yang ada dalam diri Stars peple bisa menjadi penentu hasil negosiasi bisnis. Dalam setiap negosiasi, seorang negosiator bisa berada dalam posisi tawar yang kuat atau lemah. Dengan mengenali nilai diri, Stars people bisa tahu kapan harus menyerah pada harga yang ditawar, dan kapan membuat pihak klien menyerah terlebih dahulu dengan harga negosiasi yang ditawarkan.

Jadilah pemulai

Jika Stars people memulai lebih dulu dalam proses negosiasi akan lebih memungkinkan untuk memegang kendali selama proses negosiasi berlangsung. Tetapi jika membiarkan pihak lain memulai, maka Stars people telah memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk mengendalikannya. Cari tahu segala informasi tentang lawan negosiasi.  Ambil celah yang dapat dijadikan sebagai peluang mengendalikan negosiasi. Jangan takut menginterupsi jika Stars people merasa pihak lain mencoba mengambil kendali.

Tetap tenang

Seorang negosiator ulung tahu bagaimana caranya mengendalikan emosi sebagai cara menyikapi sebuah keadaan. Ketika negosiasi berjalan tak tentu arah dan menjadi panas, tetaplah tenang dan gunakanlah logika untuk memecahkan masalah. Tetaplah mengikuti jalannya perundingan dan aktif memberikan solusi. Jangan sesekali terpancing dan memaksakan kehendak dalam perundingan dengan mengedepankan emosi. Selalu rendah hati dan hindari perdebatan karena bisa membuat pihak lain malu. Bila salah satu pihak kehilangan muka di depan yang lainnya, semuanya justru akan dirugikan.

Hindari kompromi

Saat melakukan negosiasi terkait harga, fokuslah pada penawaran dan konsisten untuk memenangkan negosiasi. Dalam sebuah negosiasi, Stars people dituntut untuk membangun kepercayaan dan memenuhi kebutuhan klien atau konsumen. Tapi bukan berarti memberikan segalanya dengan jalan berkompromi yang justru akan merugikan perusahaan Stars people.

Catat hasil negosiasi

Sebagai profesional sebaiknya Stars people mencatat semua syarat dan klausul perjanjian negosiasi dalam sebuah dokumen tertulis. Buatlah sebuah proposal, sodorkanlah kepada klien, lantas tulislah hal-hal yang disepakati dengan klien saat itu juga untuk menghindari kesalah pahaman di lain waktu, dan sebagai perjanjian yang mengikat dengan klien.

Penting bagi sebuah bisnis untuk memenangkan proses negosiasi. Untuk itu diperlukan latihan terus menerus agar Stars people menguasai seni negosiasi dan menjadi negosiator ulung yang akan berdampak pada kemajuan bisnis. Jangan pernah takut untuk melakukan negosiasi sebagaimana dikatakan oleh John F. Kennedy, “Let us never negotiate out of fear, but let us never fear to negotiate.” (CEO Stars-TS)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah dengan kata yang sopan dan tidak menyinggung pengguna yang lain 😉🤗

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.