Selasa, 18 Desember 2018

HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR

HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR

                Ada banyak hak dan tanggung jawab yang harus dilatih para insinyur dalam karir profesionalnya. Seringkali, hak dan tanggung jawab ini bertumpang tindih. Kode etik organisasi profesional insinyur profesional menguraikan tanggung jawab kita sebagai insinyur, kadang-kadang  dengan sangat mendetail.

                Dalam kasus BART, insinyur mempunyai tugas untuk melindungi kepentingan umum, dengan mengungkapkan rahasia perusahaan tempat ia bekerja jika perlu, ketika ia menyadari sesuatu yang salah sedang terjadi, dalam perusahaannya. Insinyur mempunyai hak untuk melakukan hal ini jika pihak yang memperkerjakannya merasa hal itu buruk bagi perusahaannya.


TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL

1.       Informasi Pribadi dan Rahasia

Karakteristik sebuah profesi adalah persyaratan bahwa profesional harus menjaga informasi tertentu tentang rahasia atau kepentingan klien. Beberapa informasi enjiniring harus dijaga kerahasiaannya sebab kebanyakan informasi tentang bagaimana suatu bisnis dijalankan, produk dan pemasoknya, langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar.

Tipe informasi yang harus dijaga kerahasiaannya sangat jelas, termasuk hasil dan data pengujian, informasi tentang produk masa depan yang belum diluncurkan, dan rancangan atau formula produk. Informasi lain yang perlu dirahasiakan tidak sejelas itu, termasuk informasi bisnis seperti jumlah karyawan yang mengerjakan suatu proyek, identitas pemasok, strategi pemasaran, biaya produksi,dan pencapaian produksi. Seringkali, komunikasi internal perusahaan dianggap “rahasia”. Sedangkan insinyur yang bekerja untuk pemerintah memiliki kewajiban yang jauh lebih berat dalam menjaga kerahasiaan dan memerlukan ijin keamanan yang dikeluarkan pemerintah melalui investigasi oleh agen keamanan pemerintah sebelum diperbolehkan bekerja.

Seharusnya, seorang insinyur diwajibkan untuk tetap merahasiakan informasi, bahkan setelah pindah ke perusahaan barudi bidang sama. Walaupun di dalam prakteknya, hal ini sulit dilakukan karena seorang insinyur  membawa semua pengetahuan yang mungkin dianggap rahasia oleh perusahaan terdahulu.  Pengadilan sudah mempertimbangkan isu ini dan telah berusaha mencari keseimbangan antara kepentingan dan hak dari individu dan perusahaan saling bersaing. Perusahaan berhak merahasiakan informasinya dari pesaing-pesaingnya. Beban untuk menjamin kedua kepentingan yang bersaing ini diakui dan dipertahankan terletak di pundak para insinyur.


2.       Konflik Kepentingan

     Konflik kepentingan timbul ketika sebuah keinginan, jika diikuti, dapat membuat seorang profesional tidak memenuhi salah satu kewajibannya (Martin dan Schinzinger, 2000).

     Menurut Harris, Pritchard, dan Rabbins, ada 3 jenis konflik kepentingan:

Ø  konflik kepentigan aktual yang mengkompromikan penilaian enjiniring dan objektif.

Ø  konflik kepentingan potensial yang mudah berubah menjadi konflik kepentingan aktual.

Ø  konflik kepentingan yang muncul karena suatu situasi, di mana bila insinyur dibayar berdasarkan persentase biaya desain.

Cara yang baik untuk menghindari konflik kepentingan yaitu dengan mengikuti petunjuk kebijakan perusahaan. Jika tidak ada, kebijakan seperti ini, maka, dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari asisten atau manajer. Jika kedua pilihan ini tidak ada, maka tindakan terbaiknya yaitu dengan mempelajari motif dan menggunakan teknik penyelesaian etika. Akhirnya, kita dapat melihat pernyataan-pernyataan dalam kode etik profesional yang semuanya malarang konflik kepentingan.


3.      Etika Lingkungan

     Insinyur bertanggung jawab atas terciptanya teknologi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan insinyur juga harus berusaha menemukan solusi terhadap masalah yang ditimbulkan oleh teknologi modern. Pergerakan perlindungan lingkungan membangkitkan kesadaran di antara para insinyur bahwa mereka mempunyai tugas untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk membantu melindungi lingkungan.

     Hal yang mendasar dalam membicarakan isu-isu etika dalam teori lingkungan adalah suatu kesimpulan tentang status moral lingkungan. Salah satu cara untu mengeksplorasi status moral lingkungan adalah mencoba menjawab beberapa pernyataan tentang tempat manusia dalam lingkungan kita.  Salah  satu bentuknya status moral lingkungan yaitu pandangan yang menyatakan bahwa manusia hanyalah salah satu komponen lingkungan dan semua komponen memliki status moral yang sama. Oleh karena itu, tugas terpenting yang harus dilakukan semua orang adalah melakukan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan biosfer yang sehat demi kepentingannya sendiri.

     Tanpa memperhatikan tujuan, terdapat berbagai pendekatan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Pendekatan-pendekatan ini meniru pendekatan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan.

     Pendekatan pertama kadang-kadang disebut sebagai pendekatan tak sadar biaya (Martin dan Schinzinger, 2000),di mana biaya tidak diperhitungkan, tetapi lingkungan harus dibuat sebersih mungkin dan degradasi lingkungan dalam tingkat apapun tidak diterima. Pendekatan ini sulit dilakukan,terutama dalam masyarakat urban modern.

Pendekatan kedua didasarkan pada analisis biaya-manfaat, yang diturunkan dari utilitarianisme, di mana masalah dianalisis menyangkut masalah yag didapat dari pengurangan polusi-peningkatan kesehatan manusia. Biaya dan dan manfaat ditimbang untuk menentukan kombinasi optimum. Tujuan pendekatan ini adalah untuk mencapai keseimbangan manfaat polusi secara ekonomi dengan kesehatan atau pertimbangan lingkungan.

Terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan pendekatan biaya-manfaat yakni asumsi implisit dalam analisis biaya-manfaat, sulit untuk menilai biaya dan manfaat secara akurat, dan tidak benar-benar memperhitungkan siapa yang mengeluarkan biaya dan siapa yang menerima manfaat.

     Kode etik profesional memberi tahu kita untuk mengutamakan keselamatan masyarakat dan lingkungan.jadi, jelas bahwa insinyur mempunyai tanggung jawab untuk menjamin bahwa pekerjaan mereka sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang paling aman bagi lingkungan.

     Sebagai profesional, insinyur mempunyai hak untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang isu-isu moral seperti isu lingkungan. Seorang insinyur tidak boleh dipakasa perusahaannya untuk mengerjakan proyek yang menurutnya mempunyai masalah etika, termasuk yang berdampak buruk pada lingkungan.

     Prinsip dasar kode etik engineering profesional menyatakan bahwa seorang insinyur tidak boleh membuat keputusan dalam bidang yang bukan merupakan keahliannya. Insinyur seharusnya meminta nasehat dari orang lain yang memiliki pengetahuan untuk mambantu menganalisis dan memahami konsekuensi lingkungan dari suatu proyek yang mungkin terjadi.




D. HAK-HAK PROFESIONAL

Insinyur juga   mempunyai hak berjalan seiring dengan tanggung jawabnya. Ada hak-hak individual yang tidak memperhatikan status profesional, termasuk hak privasi, hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan di luar pekerjaan, hak untuk secara rasional mengajukan keberatan atas kebijakan perusahaan tanpa merasa takut akan hukuman, dan hak untuk melakukan protes.

Hak insinyur yang paling mendasar adalah hak keadaran moral profesional (Martin dan Schinzinger, 2000). Hak ini mencakup hak untuk melakukan penilaian ini dengan cara beretika. Hak kesadaran moral profesional bisa memilikibanyak aspek. Aspek ini mungkin disebut sebagai “Hak Penolakan Berdasarkan Moral” (Martin dan Schinzinger, 2000). Hak ini merupakan hak untuk menolak untuk terlibat dalam perilaku tidak etis.

1.       Insinyur dan Industri Pertahanan Keamanan (Hankam)

         Salah satu perysahaan yang paling banyak memperkerjakan insinyur di seluruh dunia adalah industri hankam. Karena pada dasarnya, senjata dirancang untuk satu tujuan- untuk membunuh manusia-penting untuk melihat pekerjaan ini dalam konteks enjiniring dan hak insinyur.

Seorang insinyur dapat memilihuntuk bekerja atau tidak bekerja dalam industri yang berhubungan dengan pertahanan keamanan secara etis membuktikan dirinya dalam kedua posisi tersebut. Di satu pihak, banyak profesional enjiniring yang rasional merasa bahwa secara etika, mereka tidak dapat merancang sesuatu yang pada akhirnya akan digunakan untuk membunuh manusia walaupun mereka tidak terlibat secara langsung dalam penggunaan senjata tersebut. Sedangkan di lain pihak, insinyur memiliki tanggung jawab moral yang sama merasa jenis pekerjaan ini dapat diterma secara etika karena mereka beralasan bahwa mempertahankan negara adalah salah satu fungsi resmi pemerintah merupakan ehormatan bagi insinyur yang berkontribusi di dalamnya.

         Mengingat isu-isu di sekitar pekerjaan ini, maka kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan mempertanyakan apakah pekerjaan kita dapat menigkatkan karir atau hanya pekerjaan sementara saja. Namun, pada akhirnya bergantung dari penilaian dan perasaan pribadi masing-masing karena mngingat implikasinya bagi nyawa manusia.


E. TINDAKAN MENGUNGKAP RAHASIA PERUSAHAAN (WHISTLEBLOWING)

                Ada peningkatan perhatian yang diberikan pada pengungkap rahasia perusahaan selama 30 tahun terakhir baik di dalam pemerintahan maupun industri swasta di mana terjadi tindakan yang dilakukan karyawan untuk menginformasikan kepada publik atau manajemen yang lebih tinggi tentang perilaku tidak etisatau ilegal yang dilakukan perusahaan atau atasannya.

                Menurut kode etik enjiniring bidang enjiniring profesioanal, insinyur  mempunyai kewajiban untuk melindungi kesehatan dan keselamatan umum. Jadi, seorang insinyur didorong unuk mengungkap tindakan atau proyek yang membahayakan nilai-nilai itu. Insinyur juga mempunyai hak profesional untuk mengungkap kesalahan dalam organisasi mereka dan mengharapkan dapat mengambil tindakan yang tepat.

1. Jenis-Jenis Tindakan Mengungkap Rahasia Perusahaan

                Terdapat dua jenis tindakan pengungkapan rahasia yakni pengungkapan rahasia eksternal dan internal. Tindakan pengungkapan rahasia perusahaan internal terjadi ketika seseorangkaryawan pergi menenmui kepala atasan langsungnya untuk melaporkan masalah ke tingkat manajemen yang lebih tinggi.

Sedangkan tindakan pengungkapan rahasia eksternal terjadi ketika karyawan pergi ke luar perusahaan dan melaporkan kesalahan perusahaannya pada surat kabar atau otoritas penegak hukum.

                Ada pula perbedaan antara tindakan pengungkapan rahasia perusahaan yang diketahui siapa pelakunya dan yang anonim. Pengungkpan anonim terjadi ketika sang pengungkap menolak menyebutkan namanya ketika mmbuat tuduhan. Tuduhan ini mungkin berbentuk memo tanpa nama yang diberikan kepada tingkat manajemen yang lebih tinggi atao telepon oleh seseorang yang tidak menyebutkan namanya kepada polisi.

                Pengungkapan rahasia perusahaan bisa dianggap angat buruk dari sudut pandang perusahaan karena tindakan ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan, ketidaharmonisan, dan ketidakstabilan bagi karyawan yang seharusnya bekerja sama.


2. Kapan Tindakan Mengungkap Rahasia Perusahaan Harus Dilakukan

                Ada 4 kondisi di mana tindakan pengungkapan rahasia perusahaan harus dilakukan (Harris, Pritchard, dan Rabins, 2000) :

1)      kebutuhan, harus ada bahaya jelas dan penting yang dapat dihindari dengan tindakan ini.

2)      kejelasan, sang pengungkap harus berada dalam posisi yang sangat jelas untuk melaporkan masalah ini.

3)     kemampuan, sang pengungkap harus memiliki kesempatan sukses yang cukup besar dalam menghentikan suatu kegiatan berbahaya.

4)     sumber terakhir, tindakan pengungkapan kesalahan hanya harus dilakukan bila tidak ada orang lain yang lebih mampu atau jelas untuk melakukan tindakan ini dan jika merasa semua tindakan lain telah ditempuh atau ditutup.


Kita hanya wajib mengungkap rahasia perusahaan jika ada bahaya besar yang dapat membahayakan seseorang jika suatu kegiatan terus berlangsung dan keempat kondisi di atas terpenuhi.


3. Mencegah Terjadinya Tindakan Mengungkap Rahasia Perusahaan

                Tindakan pengungkapan rahasia dapat berdampak buruk bila dipandang dari sudut perusahaan karena citra organisasi barada dalam bahaya dan berdampak negatif  pada prospek perusahaan di masa yang akan datang.

                pendekatan perusahaan yang umum dilakukan untuk menghadang tindakan pengungkapan rahasia perusahaan dan publisitas buruk yang dihasilkannya adalah memecat sang pengungkap dan mengintimidasi karyawan yang lain yang tampaknya akan berbuat sama.

                Ada empat cara untuk menyelesaikan masalah tindakan pengungkapan kesalahan di dalam perusahaan.

Ø  Pertama, harus ada budaya etika yang kuat di dalam perusahaan. Budaya ini  harus meliputi komitmen yang jelas terhadap perilaku etis, yang dimulai pada tingkat manajemen tertinggi,training etika bagi seluruh karyawan pun dijadikan kewajiban. Semua manajer harus menetapkan irama untuk prilaku etika para karyawannya.

Ø  Kedua, harus ada gais komunikasi yang jelas di dalam perusahaan. Keterbukaan ini memberikan jalur yang jelas bagi karyawan yang merasa harus ada sesuatu yang harus diperbaiki untuk mengungkapkan kekhawatirannya.

Ø  Ketiga, semua karyawan harus mempunyai akses yang berarti terhadap manajer tingkat atas, kepada siapa mereka harus mengungkapkan kekhawatirannya. Sebaliknya karyawan yang berani mengungkapkan kekhawatirannya harus dihargai karena komitmen mereka untuk mendorong perilaku  etis perusahaan.

Ø  Keempat, harus ada kemauan dari pihak untuk mengakui kesalahan, mengumumkannya jika perlu. Perilaku ini akan menjadi contoh bagi perilaku etis karyawan lainnya.

Senin, 10 Desember 2018

PUBLIC INTEREST (KEPENTINGAN PUBLIK)

PUBLIC INTEREST (KEPENTINGAN PUBLIK)

Public berasal dari bahasa latin publicusartinya:

yang berkaitan dengan urusan atau urusan resmi dari semua orang, dibandingkan dengan hanya kelompok tertentu.Orang-orang pada umumnya, terlepas dari keanggotaan kelompok tertentu.

Interest (merupakan peenyesuaian dari kata interesse, dari Anglo-French, dari Medieval Latin, dan dari bahasa Latin) artinya berarti hak, gelar, klaim atau bagian dari harta.

Public Interest artinya:

Kesejahteraan masyarakat umum, kesejahteraan bersama.Perhatian masyarakat terhadap kegiatan.

Kesejahteraan umum dan hak-hak masyarakat yang harus diakui, dilindungi dan maju

Public Interest adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan gerakan politik dan organisasi yang merupakan kepentingan umum – mendukung masyarakat umum dan untuk kepentingan masyarakat, berlawanan dengan kepentingan pribadi dan perusahaan (tujuan partikularistik). Kepentingan publik juga bisa berarti lebih umum apa yang dianggap bermanfaat bagi masyarakat.

Kesulitan yang terjadi adalah:

Untuk menentukan apa yang dimaksud dengan “public interest”, special interest” sendiri sering berbicara dalam mendukung tujuan meraka menggunakan bahasa public interestUntuk meramalkan apakah pergerakan atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi tertentu akan bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya akan membawa pengaruh buruk.

Ada pandangan yang berbeda tentang berapa banyak anggota masyarakat yang harus mendapatkan keuntungan dari suatu tindakan sebelum dapat dinyatakan dalam kepentingan umum: di satu sisi, tindakan harus menguntungkan setiap anggota masyarakat agar benar-benar dapat disebut sebagai public interest; di sisi lain, tindakan dapat disebut sebagai public interest asalkan menguntungkan beberapa penduduk dan tidak ada yang dirugikan.

Public interest merupakan suatu konsep dalam banyak filosofi politik.

Perlu dicatat bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa dalam beberapa kasus memajukan kepentingan umum akan merugikan kepentingan pribadi tertentu. Ini risiko “tirani mayoritas” dalam demokrasi apapun, karena kepentingan minoritas mungkin dihilangkan. Di sisi lain, kita semua bisa menjadi  minoritas dalam beberapa kapasitas – dengan demikian, perlindungan hak-hak minoritas bisa dibilang menjadi bagian dari kepentingan publik.

Dalam hukum, public interest adalah pertahanan terhadap tuntutan hukum tertentu (misalnya beberapa tuntutan fitnah di Inggris) dan pembebasan dari hukum atau peraturan tertentu (misalnya UU kebebasan informasi di Inggris).

Stroud’s Judicial Dictionary, Vo.4(4th edition) mendefinisikan public interestsebagai:

Masalah kepentingan publik atau umum ‘tidak berarti bahwa ada ketertarikan atau rasa ingin tahu atau cinta terhadap informasi atau hiburan; tapi dimana suatu masyarakat memiliki kepentingan finansial, atau beberapa kepentingan dimana hak atau kewajiban hukum meraka terpengaruh.’

Black’s Law Dictionary (6th Edition)mendefinisikan public interest sebagai:

“Sesuatu di mana masyarakat, masyarakat pada umumnya, memiliki beberapa kepentingan finansial, atau beberapa kepentingan dimana hak atau kewajiban hukum mereka terpengaruh. Ini tidak berarti segala sesuatu begitu sempit hanya sebagai rasa ingin tahu, atau karena kepentingan daerah tertentu, yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang bersangkutan. Kepentingan bersama oleh warga umumnya urusan lokal, negara bagian atau pemerintah nasional”

Seorang jurnalis Amerika, Walter Lippman menulis “Public interest umumnya diartikan sebagai sebuah kebaikan yang diterima secara umum. Public interest dapat diasumsikan sebagai apa yang akan orang pilih jika mereka dapat melihat dengan jelas, berpikir secara rasional, bertindak secara tanpa pamrih dan dengan senang hati”

Sarjana hukum ternama, S.P. Sathe – dalam aktivis yudisial di India membedakan antara kepentingan publik dan kepentingan pribadi: “Faktanya bahkan keputusan pribadi melayani kepentingan publik karena dalam kepentingan umum orang harus menghormati kontrak, harus bertanggung jawab atas kesalahan bersama, dan harus menghormati hak dalam kekayaan atau status. Namun, sementara kepentingan umum dilayani secara tidak langsung dalam perkara pribadi, fokus utama adalah pada kepentingan pribadi atas berperkara, hal ini dilayani secara lebih langsung oleh pengadilan hukum publik karena fokusnya adalah pada inkonstitusionalitas yang timbul baik dari kurangnya kekuatan atau inkonsistensi dengan hak yang dijamin secara konstitusional.”

Indian View

Mahkamah Agung India

Mahkamah Agung India mengeluarkan banyak pedoman (1998) menjelaskanpublic interest, yang harus diikuti untuk memfasilitasi surat atau petisi yang diterima di pengadilan sebagai gugatan atas kepentingan publik dan menyarankan bahwa isu-isu berikut dianggap menjadi kepentingan umum:

Masalah ketenagakerjaan yang terikatUpah minimum pekerja yang tidak terbayar dan eksploitasi dan keluhan pelanggaran hukum pekerja (kecuali dalam kasus-kasus individu)Petisi dari penjara yang mengeluh tentang pelecehan untuk pembebasan dini dan ingin bebas setelah menyelesaikan 14 tahun penjara, kematian di penjara, transfer, pembebasan karena ikatan pribadi, persidangan yang cepat sebagai hak dasar.Petisi terhadap polisi karena menolak untuk mendaftarkan kasus, pelecehan oleh polisi dan kematian dalam tahanan polisi.Petisi menentang kekejaman terhadap perempuan, pelecahan tertentu kepada pengantin perempuan, pembakaran pengantin perempuan, penculikan dl.Petisi keluhan atas pelecehan atau penyiksaan terhadap warga oleh perangkat desa atau oleh polisi kepada orang yang tergolong dalam Kasta atau Suku tertentu dan kelas yang terbelakang secara ekonomi.Petisi yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, gangguan keseimbangan ekologi, obat-obatan, makanan, pemalsuan, pemeliharaan warisan dan budaya, barang antik, hutan dan satwa liar dan hal-hal lain yang merupakan kepentingan publik.Petisi dari korban kerusuhanPensiun keluarga.

Dan isu-isu berikut ini tidak dianggap dalam kepentingan publik:

Masalah sewa menyewaHal layanan dan yang berkaitan dengan pensiun dan gratifikasiKeluhan menentang Departemen Pemerintah Pusat dan badan-badan lokal kecuali yang berkaitan dengan hal-hal nomor 1 sampai 10 di atas.Penerimaan di lembaga pendidikan medis dan lainnya.

Mahkamah Agung India dalam Janata Dal v .V.H.S. Chowdhary mengamati bahwa tujuan public interest adalah untuk menghapus air mata yang miskin dan membutuhkan, menderita pelenggaran hak-hak dasar mereka, tetapi tidak untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pribadi yang bermotif politik atau pertimbangan yang salah.

Dalam S.P.Gupta v Presiden India, Justice Bhagawati mengatakan: “Memulihkan luka publik, menegakkan tugas publik, melindungi sosial, kolektif, “menyebar” hak dan kepentingan adalah membenarkan kepentingan umum, penegakan public interest  atau kepentingan umum di mana masyarakat atau kelas masyarakat memiliki kepentingan finansial atau beberapa kepentingan yang berpengaruh terhadap hak dan kewajiban hukum.

Pembahasan tentang  Kerjasama  Tim (Teamwork)

Istilah  tim  merujuk  kepada  suatu  kelompok  yang bekerja  sama  untuk  mencapai  suatu  misi  atau tujuan  tertentu.  Tim  memiliki  bentuk,  misi,  dan durasi  yang  beragam.  Karolyn  J.  Snyder  and Robert  H.  Anderson  (1986)  mengidentifikasi  dua tipe  team,  yaitu  tim  permanen  dan  tim  sementara. Tim  Permanen  mengkhususkan  dalam  fungsi tertentu  yang  dilakukan  secara  berkelanjutan. Sedangkan,  Tim  Sementara  merupakan  team yang diorganisasikan hanya  untuk kepentingan dan tujuan  jangka  pendek  yang  kemudian  dapat dibubarkan  kembali,  setelah  pekerjaan  selesai. Biasanya  bertugas  menangani  proyek  yang  bersifat sementara.   Dengan  mengutip  pemikiran  Cunningham  &   Gresso,  Oswald  (1996)  mengemukakan  dua  faktor esensial  dalam  suatu  team  yang  dapat  semakin  memantapkan  budaya  team  (culture  team),  yaitu bonding  (ikatan)  dan  cohesiveness  (kesatupaduan).  Bonding  akan  memastikan  bahwa  anggota team  memiliki  komitmen  yang  kuat,  misalnya  terhadap  waktu,  pengetahuan,  keterampilan  dan energi  untuk  mencapai  tujuan  tim.  Tim  yang  terikat  akan  lebih  antusias,  loyal  kepada  organisasi dan  tim  itu  sendiri.  Para  anggota  dapat  memulai  proses  pengikatan  ini  pada  saat  pertemuan (rapat)  pertama  kali,  mereka  menentukan  tujuan,  peran,  dan  tanggung-jawab  individu  dan kelompok.  Cohesiveness  (kesatupaduan)  didefinsikan  oleh  Cunningham  dan  Gresso  sebagai rasa  kebersamaan  dalam  kelompok  yang  ditandai  oleh  adanya  rasa  memiliki  dan  keterkaitan  di antara  sesama anggota.   Langkah  awal  untuk  membentuk  sebuah  tim  yang  baik  adalah  setiap  anggota  terlebih  dahulu harus  memahami  tujuan  dan  misi  team  secara  jelas.  Setiap  anggota  seharusnya  mampu menjawab  pertanyaan  Mengapa  saya  berada  di  sini,  demikian  dikemukakan  oleh  Margot Helphand (1994).  Berikutnya, menentukan peran  dan tanggung  jawab masing-masing  anggota.

II. ASAL MULA DAN KOMPONEN TRIZ2.1

TRIZ diakui secara internasional yang merupakan singkatan dari Bahasa Rusia :Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac, yang dapat diterjemahkan sebagai Theory of Inventive Problem Solving yang disingkat menjadi TIPS. Dan dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Teori Invensi Pemecahan Masalah.

TRIZ telah dikembangkan antara tahun 1960 dan 1980 oleh ahli ilmu pengetahuan Rusia yang bernama Genrich Altshuller (1926-1998) bersama stafnya (publikasi pertama pada tahun 1956). Yang secara umum berbeda dengan metoda penyelesaian masalah ‘trial and error’ seperti : ‘brainstorming’, ‘synectics’, ‘morphological analysis’, dll. TRIZ hanya menyandarkan pada aturan evolusi sistem keteknikan yang tidak bias sehingga fokus pada penelitian dengan solusi-solusi yang paling memungkinkan. Penemuan dan penyusunan aturan tersebut, seperti halnya komponen TRIZ lainnya, merupakan hasil dari studi dan analisis secara global terhadap patent-patent yang ada sepanjang waktu pada beberapa decade.

Pada tahun 1990, teknologi TRIZ menjadi semakin populer, utamanya di USA dan telah digunakan pada sejumlah besar perusahaan-perusahaan terkenal seperti General Motor, Johnson & Johnson, Motorola, Procter & Gamble, Rockwell Int., dan Xerox, yang juga mendapat tempat pada beberapa perusahaan di Jerman seperti DaimlerChrysler, Siemens, Mannesmann, Hilti, BMW, Bosch, dan banyak perusahaan lainnya.

2.2 TEKNIK KONTRADIKSI

Hal esensial yang dilakukan TRIZ adalah mengidentifikasi, melebihkan, dan mengeleminasi kontradiksi fisik dan teknik pada sistem keteknikan dan menindaklanjutinya lebih dari sekedar mencoba untuk menemukan kompromi setengah hati.

Istilah Kontradiksi Teknikmerupakan kunci pada konsep TRIZ. Suatu kondradiksi teknik menggambarkan dua buah sifat yang saling kontradiktif pada sistem keteknikan. : dengan memperbaiki salah satu sifat atau komponen pada mesin (contoh : motor penggerak) akan secara otomatis mengubah sifat lainnya menjadi ke keadaan yang lebih buruk (contoh : berat atau konsumsi bahan bakar). Berdasarkan kaidah TRIZ, suatu masalah diselesaikan hanya jika kontradiksi teknik diakui dan telah dieleminasi. Disebut juga perilaku buta, inersia psikologi, dan juga semuanya yang menjadi tendensi utama bagi kompromi yang harus diatasi dengan cara yang logis. Tidak hanya dalam ruang lingkup penelitian yang hanya mempertimbangkan semua yang harus diatasi dan mengurangi tingkat kompleksitasnya saja, namun juga TRIZ akan secara lengkap membuka cara berfikir yang sama sekali baru.

Gambar-3 Contoh Analisis Akar Masalah-Root Conflict Analysis (RCA+)

2.3 KOMPONEN TRIZ

Komponen penting pada teknologi inovasi TRIZ diringkas dan diilustrasikan dalam tabel-1. Sebagai contoh metode yang sederhana adalah 40 prinsip imajinatif invensi (inventive principle) yang dapat dengan mudah diintegrasikan untuk menjadi alat aktif tetapi memiliki beberapa keterbatasan terkait efisiensinya dalam memecahkan masalah yang kompleks. Tabel-1 dan Gambar-3 akan menunjukan struktur TRIZ dan jalur diantara metoda individu yang berkaitan dengan ragam cara untuk memecahkan masalah keteknikan.

Tabel-1 Komponen Penting TRIZ

Gambar-4 Struktur TRIZ Untuk Memecahkan Masalah Teknik2.4 POLA EVOLUSI SISTEM KETEKNIKAN (TECHNICAL SYSTEM / TS)

Pola evolusi sistem keteknikan merupakan jantung teknologi inovasi TRIZ. Beberapa hal terpenting diantaranya:

Evolusi atau daur hidup sistem keteknikan (TS).Kelengkapan dan fungsi minimum semua komponen pada sistem keteknikan (TS).Kemampuan alir enerji dan informasi yang terkandung pada sistem keteknikan.Meningkatkan idealitas (contoh : rasio biaya terhadap unjuk kerja)Mengkoordinasikan dan sinkronisasi dinamika sistem pada sistem keteknikan.Transisi sistem keteknikan terhadap system-super dan dari tingkat makro ke tingkat mikro.Meningkatkan kemampuan pengendalian dan fleksibilitas pada sistem keteknikan.

Aplikasi lapangan dari aturan tersebut dapat dijumpai pada beberapa perangkat TRIZ, pada penelitian untuk menemukan solusi secara komprehensif, dan dalam melindungi kreasi yang dihasilkan terhadap ruang lingkup patent, atau menyatakan potensi celah market terhadap lahirnya produk baru. Perangkat tersebut merupakan juga alat strategis pada tahapan analisis dalam pengembangan dan memprediksi evolusi sistem keteknikan.

Gambar-5 Contoh Evolusi Sistem Keteknikan

 III. PRINSIP UNTUK MENYELESAIKAN KONTRADIKSI TEKNIK

 3.1. 40 PRINSIP IMAJINATIF INVENSI

Analisis yang dilakukan terhadap ribuan patent menyimpulkan bahwa tugas invensi dan kontradiksi teknik dari semua jenis cabang industri yang ada dapat dipecahkan hanya berdasarkan beberapa prinsip dasar (teknik) saja. TRIZ modern mengandung 40 dasar prinsip imajinatif invensi. Beberapa contohnya adalah:

Tabel-2 Beberapa Contoh Dari 40 Prinsip Imajinatif  Invensi

Sebagai contoh Prinsip No. 19 (Periodisasi / pulsasi-aksi /periodic action). Suatu tindakan/aksi yang tetap dapat diubah menjadi tak tetap dengan memberi jeda secara beraturan, berulang, secara periodik, atau berpulsa (hentakan periodic). Dengan adanya jeda, energi yang kontinyu dapat ditampung untuk kemudian dikeluarkan sebagai pulsa, membuat tindakan menjadi lebih efektif.

Gambar-6 Contoh Penerapan Prinsip No 19 (Periodisas)3.2. TABEL KONTRADIKSI

Penggunaan dari prinsip-prinsip di atas dituangkan pada matriks yang dikenal dengan nama tabel kontradiksi (contradiction table) yang terdiri atas 39 baris dan 39 kolom. 39 parameter masukan bagi keteknikan (Altshuller parameter) merupakan karakteristik terpenting pada sistem keteknikan, seperti :

Massa, panjang, volumeKehandalanKecepatanTemperaturKetepatan pengukuranKetepatan proses manufakturKenyamanan dalam penggunaan, dan lain-lain.Tabel-3 Parameter Standard Altshuller

Parameter tersebut akan terlihat di dalam tabel sebagai sifat kontradiksi teknik dan akan membantu merumuskan kontradiksi teknik pada suatu sistem dalam bentuk yang telah distandardisasikan, sebagai contoh :

Kecepatan (9) VS Kehandalan (27)Temperatur (17) VS Keakurasian pengukuran (28)

Sebagai hasil analisa yang dilakukan terhadap ratusan ribu patent, maka pada tabel ditunjukkan prinsip invensi yang merupakan ketetapan dalam meyelesaikan masalah sesuai dengan kontradiksi teknik yang telah dirumuskan. Walaupun tidak semua sel pada tabel kontradiksi penuh, tabel tersebut tetap akan memberikan prinsip pemecahan masalah bagi lebih dari 1200 jenis kontradiksi teknik yang ada, yang pada hakekatnya akan mengurangi lebarnya lingkup pencarian menjadi konsep pemecahan masalah yang paling sesuai.

 Tabel-4 Contoh Pencarian Prinsip Solusi Menggunakan Tabel Kontradiksi

Contoh kasus:

Di atas kecepatan 60 [mph]. akan terjadi resiko serius kecelakaan mobil yang naik secara drastis akibat kerusakan pada ban. Kondisi tersebut akan memformulasikan suatu kontradiksi teknik dan secara langsung dapat dimasukkan ke dalam tabel : menaikkan kecepatan kendaraan (baris no. 9) akan memiliki pengaruh negatif terhadap kehandalan pada rodagigi penggerak (kolom 27). Dengan mencari perpotongan diantara baris-9 dengan kolom-27 (sel 9/27), maka akan dijumpai solusi berdasarkan prioritasnya : 11, 35, 27, 28 (lihat ilustrasi pada table). Berdasarkan prinsip 11 (Pengamanan), kehandalan yang cukup akan dikompensasi melalui pra-instalasi dari pencegahan kerusakan peralatan. Solusi yang paling memungkinkan adalah dengan jalan menempatkan pelat cakram besi di belakang setiap rim, yang mana jika terjadi kerusakan ban, akan tetap menjaga mobil dalam posisi seimbang, sehingga akan mengurangi resiko kecelakaan yang serius (US patent 2879821).

Gambar-7 Contoh United States Patent No 2879821 (Menggunakan Prinsip No. 11)

Contoh lain dari solusi berdasarkan prinsip 11 (Pengamanan) dijumpai pada industri farmasi. Pil tidur diselubungi oleh lapisan tipis (film) yang terbuat dari zat emesis (perangsang agar muntah). Jika beberapa pil ditelan sekaligus melebihi jumlah batas (dosis) yang diijinkan maka konsentrasi dari bahan penyebab muntah tersebut akan melampai ambang batas di lambung yang kemudian menimbulkan rasa muntah bagi yang meminumnya.

Gambar-8 Contoh Kasus Lapisan Tipis Zat Emesis Pada Pil Tidur3.3 KEAJAIBAN MATRIKS KONTRADIKSI

Pedoman yang daya tariknya tidak pernah berkurang adalah matriks kontradiksi, sebagai suatu metoda yang menggunakan 40 prinsip. Matriks tersebut merupakan hasil selama 7 tahun terhadap investigasi kerja yang menghasilkan suatu pendekatan “bagaimana cara memilih prinsip terbaik untuk memecahkan suatu kontradiksi teknik”, sehingga akan mengurangi pekerjaan ‘trial and error’ dengan melibatkan seluruh 40 prinsip tersebut.

Walaupun pada kenyataannya bahwa TRIZ di Rusia sempat terbuai bahkan pada Tahun 1980 matriks tersebut tidak direkomendasikan sebagai alat yang kuat pada TRIZ, berbagai upaya dilakukan untuk memperbaikinya secara empiris sehingga metoda awal TRIZ ini masih dikenal sampai dengan sekarang:

Menambah/mengurangi jumlah baris atau kolom.Mengubah judul 39 parameter teknikMemperbarui sel matriks atau mengisi sel matriks yang kosong.Menyesuaikan matriks : pengguna dapat membuatnya kembali berdasarkan pengalamannya.Percobaan matematis lainnya, sampai dengan pilihan acak pada sel matriks, dan lain-lain.

Walaupun berbagai upaya telah dilakukan dengan cara yang terbaik, hal tersebut tidak berkontribusi kepada TRIZ secara signifikan baik secara praktis maupun secara teoritis. Dan juga, matriks yang terbaik dan semua selnya penuh sekalipun belum tentu menjamin solusi bagi masalah yang sangat sulit. Bukanlah matriks yang krusial, tetapi Prinsiplah yang krusial untuk memecahkan masalah yang ada. Prinsip tersebut baik sekali untuk  meningkatkan kreativitas teknik yang pada umumnya hanya menyentuh permukaan masalah pada situasi yang kompleks.

Dalam prakteknya, semua pendatang baru TRIZ harus diingatkan agar percaya akan kehebatan Matriks. Perlu diingat bahwa pada pengalaman awal sebelumnya di Rusia, matriks masih dalam bentuk hasil print: seringkali secara tidak sengaja tertuju pada sel matriks yang salah, walaupun demikian hasilnya masih berfungsi dengan baik.

 Bagi penggemar matriks, disarankan agar memformulasikan beberapa kontradiksi bagi suatu situasi masalah, membuat sekumpulan prinsip yang direkomendasikan dan langkah berikutnya menggunakan prinsip yang direkomendasikan lebih dari sekali. Penggunaan matriks yang benar pada kasus berikut akan memberikan sejumlah kecil prinsip, yang direkomendasikan 3 sampai 8 kali (Contoh : prinsip Nomor 38 dijumpai 8 kali, prinsip nomor 5 dijumpai 5 kali, prinsip nomor 19 dijumpai 3 kali), dan beberapa prinsip lainnya hanya direkomendasikan sekali saja. Dalam beberapa kasus, pendekatan ini akan membantu untuk memahami dan mendokumentasikan sejumlah penekanan pada kontradiksi teknik pada sistem sehingga merupakan hal sangat penting sekali bagi analisa masalah.

Tabel-5 Nomor Prinsip Invensi Sebagai Hasil Pemakaian Matriks Kontradiksi

3.4 KEBERLANGSUNGAN 40 PRINSIP

Walaupun telah dirumuskan sejak 30 tahun yang lalu, Prinsip inovasi 40 Altshuller tetap terjaga sampai sekarang dan telah menjadi alat TRIZ yang terpopuler dan berguna. Bagaimakah kondisi berikut tetap terjaga, dimana prinsip tersebut hanya sesuai untuk tugas dengan tingkat kesulitan sederhana sampai dengan menengah [Altshuller, Kreativias sebagai sebuah ilmu pengetahuan eksak, 1979], dan baik bagi pendatang baru TRIZ, yang masih memegang peranan penting pada praktik TRIZ di industri ? Sebagai bagian yang tak dapat dielakkan pada TRIZ klasik, kadangkala dijumpai telah dimodifikasi, hampir di setiap buku ataupun perangkat lunak TRIZ modern. Banyak peneliti dan praktisi sejak tahun 1970 sampai dengan sekarang telah terinspirasi untuk menemukan kembali, memperbaiki, dan menyesuaikannya dengan kondisi sekarang terkait pekerjaan yang telah dilakukan Altshuller, sebagai contoh:

Modifikasi prinsip tugas manajemen dan organisasi (Voronkov, 1973)Menghasilkan prinsip ganda “arah langsung-berlawanan” (Fliekstein, 1973)Menambahkan prinsip baru atau sub-prinsip (Polovinkin, 1976)Mengadaptasi prinsip-prinsip radio-elektronik (Gutkin, 1976)Menyederhanakan prinsip dan atau mengurangi jumlah prinsipMengadaptasi prinsip-prinsip berkaitan dengan makanan, ilmu pengetahuan, arsitektur, perangkat lunak, periklanan, dll.

Alasan suka atau tertarik kepada prinsip-prinsip tersebut adalah : prinsip-prinsip tersebut mudah digunakan atau dimodifikasi dan dapat dengan mudah diintegerasikan pada tugas ungkap-pendapat (brainstorming) ataupun pekerjaan insinyur sehari-hari. Suatu bukti nyata pada lingkup praktik di industri adalah komposisi kelompok prinsip spesifik untuk memecahkan berbagai jenis masalah yang berbeda-beda, seperti:

Data statistik menunjukkan bahwa seringkali prinsip-prinsip berikut digunakan untuk memecahkan masalah secara umum (Prinsip 35, 10, 1, 28,…).Prinsip tersebut sangat sesuai untuk memecahkan masalah pada desain produk.Prinsip ditetapkan untuk mengurangi biaya dan evolusi system.Penyesuaian pada prinsip yang telah ditetapkan.

Beberapa alasan objektif  mengenai keberlanjutan (umur panjang) dan ketertarikan pada ‘40 prinsip imajitafif invensi’ yang diperoleh melalui anlisis ilmiah terhadap proses inovasi dan invensi melalui 100 perusahaan di Jerman selama Tahun 2000-2002 [lihatProceeding ETRIA Conference TRIZ Future 2003, Strasbourg, Nov. 2002] . Penelitian ini menegaskan fakta bahwa walaupun pentingnya sistematika, pemecahan masalah yang terarah dan inovasi di industri meningkat, terpenuhinya tingkat kepuasan dengan metoda dan proses yang ada juga relative tinggi. Oleh karena itu tidak ada dorongan alami yang luas untuk menggunakannya secara lebih efektif dan komprehensif, setidak-tidaknya dalam pekerjaan sehari-hari.

Telah dijumpai bahwa 52% dari semua masalah teknis yang ada di dindustri telah dipecahkan melalui kolaborasi teknik ‘know-how’ dan akal sehat biasa. 37% masalah berikutnya dapat dipecahkan melalui metoda kreativias sederhana seperti ‘brain strorming’ dan analisis morfologi, atau melalui bantuan fitur langsung atau transfer teknologi lainnya. Kedua segmen kerja dan kreativitas insinyur tersebut relative dapat diefektifkan  melalui metoda TRIZ yang sederhana, sebagai contoh penerapan 40 prinsip imajinatif invensi. Sisanya 11% dari semua masalah yang ada, akan dipecahkan oleh kekuatan metoda TRIZ

. SISTEM 76 STANDARD UNTUK PEMECAHAN MASALAH TEKNIK 4.1 76 STANDARD SOLUSI

40 prinsip imajinatif invensi dan tabel kontradiksi merupakan perangkat TRIZ yang paling sederhana. Analis terhadap tugas yang lebih kompleks akan mengungkapkan bahwa masalah tersebut hanya dapat dipecahkan melalui penggunaan beberapa prinsip secara simultan, bersamaan dengan beberapa efek fisik. Beberapa kombinasi prinsip dan efek yang efektif akan membentuk sistem solusi standard untuk tujuan tugas invensi.

Standard pada TRIZ merupakan peraturan umum untuk sintesa dan transformasi sistem keteknikan, yang berdasarkan pada pola evolusi sistem keteknikan. Beberapa standards mereprentasikan langsung aplikasinya di lapangan berdasarkan peraturan tersebut. Sistem standard yang modern mengarahkan metoda kerja menjadi terstruktur dan sangat sistematis, dan lebih jauh lagi dapat digunakan untuk menganalisa evolusi teknik pada sistem dan produk. Alat tersebut terdiri atas 76 standard, yang diklasifikasikan menjadi 5 kelas dan 18 kelompok:

Kelas-1 : Sintesis dan transformasi pada sistem keteknikan.Kelas-2 : Meningkatkan efisiensi pada system keteknikan.Kelas-3 : Tahapan evolusi pada sistem keteknikan.Kelas-4 : Pengukuran dan pendeteksian pada sistem keteknikan.Kelas-5 : Asistensi pada penggunaan standard.

Gambar-9 76 Standard Invensi4.2 ANALISIS MEDAN-BAHAN (SUBSTANCE-FIELD ANALYSIS

Standard ini akan membentuk model abstrak pada sistem keteknikan, yang dapat dengan mudah dikonstruksikan menggunakan analisis medan-bahan. Setiap sistem keteknikan dapat digambarkan/diilustrasikan dalam bentuk ketersediaan medan, bahan, dan saling keterkaitan interaksinya. ‘Bahan’ merupakan objek atau komponen dari suatu sistem tanpa memperhatikan tingkat kompleksitasnya. Istilah ‘medan’ tidak hanya melingkupi ruang lingkup fisik secara klasik seperti medan elektromagnetik, medan grafitasi, dan medan interaksi nuklir baik kuat ataupun lemah. Pada TRIZ, istilah ‘medan’ termasuk juga berdasarkan semua bentuk medan teknik seperti medan temperature, medan gaya sentrifugal, medan tekanan, medan akustik, dan medan penciuman.


PROSEDUR ARIZ

Algoritma pemecahan masalah invensi (inventive problem solving/disingkat ARIZ) merupakan alat yang paling umum, kuat, dan tahap demi tahap pada metoda TRIZ untuk memecahkan masalah, yang dimulai dengan analisa masalah dan sistem sumber daya, dan diakhiri dengan evaluasi semua alternatif pemecahan masalah yang ada. Umumnya metoda ini digunakan jika 40 standard prinsip invensi tidak menyediakan/menghasilkan solusi yang memuaskan. ARIZ akan membantu pengguna untuk:

Menganalisa masalah.Mengetahui kontradiksi teknik.Memformulasikan hasil akhir yang ideal.Mengidentifikasi kontradiksi fisik pada masalah yang terjadi dan kemudian memecahkan masalahnya.

Prosedur utama dalam ARIZ akan didemonstrasikan melalui suatu contoh kasus. Keseluruhan proses pada ARIZ (TriS Version) terdiri atas 9 tahap yang terdiri atas sekitar 70 langkah.

Gambar-13 Tahapan Utama Algoritma Invensi ARIS



Seni Negosiasi Tanpa Rasa Takut Gagal


Salah satu bentuk keterampilan dalam komunikasi adalah negotiation skill. Tidak semua orang menguasai seni negosiasi, padahal negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak atau lebih, yang didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Itu sebabnya sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan seorang negosiator handal.

Seorang negosiator membutuhkan kemampuan komunikasi prima. Everett M. Rogers, pakar Sosiologi Amerika, memberikan definisi bahwa, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Negosiasi yang berhasil melibatkan faktor tak kasat mata yang bermuara pada nilai-nilai pribadi dan emosi. Faktor tak kasat mata dapat memiliki pengaruh besar pada proses negosiasi dan hasil.

Jangan pernah merasa takut untuk melakukan negosiasi. Buang jauh-jauh anggapan bahwa bernegosiasi berarti harus memberikan tawaran termurah untuk mencapai kesepakatan, juga lepaskan rasa takut akan kegagalan dalam bernegosiasi. Agar mencapai keberhasilan yang tepat dan sesuai diperlukan seni negosiasi yang cantik berikut ini:

Kenali nilai diri

Nilai yang ada dalam diri Stars peple bisa menjadi penentu hasil negosiasi bisnis. Dalam setiap negosiasi, seorang negosiator bisa berada dalam posisi tawar yang kuat atau lemah. Dengan mengenali nilai diri, Stars people bisa tahu kapan harus menyerah pada harga yang ditawar, dan kapan membuat pihak klien menyerah terlebih dahulu dengan harga negosiasi yang ditawarkan.

Jadilah pemulai

Jika Stars people memulai lebih dulu dalam proses negosiasi akan lebih memungkinkan untuk memegang kendali selama proses negosiasi berlangsung. Tetapi jika membiarkan pihak lain memulai, maka Stars people telah memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk mengendalikannya. Cari tahu segala informasi tentang lawan negosiasi.  Ambil celah yang dapat dijadikan sebagai peluang mengendalikan negosiasi. Jangan takut menginterupsi jika Stars people merasa pihak lain mencoba mengambil kendali.

Tetap tenang

Seorang negosiator ulung tahu bagaimana caranya mengendalikan emosi sebagai cara menyikapi sebuah keadaan. Ketika negosiasi berjalan tak tentu arah dan menjadi panas, tetaplah tenang dan gunakanlah logika untuk memecahkan masalah. Tetaplah mengikuti jalannya perundingan dan aktif memberikan solusi. Jangan sesekali terpancing dan memaksakan kehendak dalam perundingan dengan mengedepankan emosi. Selalu rendah hati dan hindari perdebatan karena bisa membuat pihak lain malu. Bila salah satu pihak kehilangan muka di depan yang lainnya, semuanya justru akan dirugikan.

Hindari kompromi

Saat melakukan negosiasi terkait harga, fokuslah pada penawaran dan konsisten untuk memenangkan negosiasi. Dalam sebuah negosiasi, Stars people dituntut untuk membangun kepercayaan dan memenuhi kebutuhan klien atau konsumen. Tapi bukan berarti memberikan segalanya dengan jalan berkompromi yang justru akan merugikan perusahaan Stars people.

Catat hasil negosiasi

Sebagai profesional sebaiknya Stars people mencatat semua syarat dan klausul perjanjian negosiasi dalam sebuah dokumen tertulis. Buatlah sebuah proposal, sodorkanlah kepada klien, lantas tulislah hal-hal yang disepakati dengan klien saat itu juga untuk menghindari kesalah pahaman di lain waktu, dan sebagai perjanjian yang mengikat dengan klien.

Penting bagi sebuah bisnis untuk memenangkan proses negosiasi. Untuk itu diperlukan latihan terus menerus agar Stars people menguasai seni negosiasi dan menjadi negosiator ulung yang akan berdampak pada kemajuan bisnis. Jangan pernah takut untuk melakukan negosiasi sebagaimana dikatakan oleh John F. Kennedy, “Let us never negotiate out of fear, but let us never fear to negotiate.” (CEO Stars-TS)


Minggu, 09 Desember 2018

Infrastruktur keairan 1


Infrastruktur keairan

Pengertian InfrastrukturPengertian Infrastruktur tercantum dalam beberapa versi. menurut American Public Works Association(Stone, 1974 Dalam Kodoatie,R.J.,2005), adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Jadi infrastruktur merupakan sistem fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.


Secara teknik, infrastruktur memiliki arti dan definisi sendiri yaitu merupakan aset fisik yang dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang penting.

Sistem Infrastruktur

Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, 2000 dalam Kodoatie,R.J.,2005). Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat.



Disini, infrastruktur berperan penting sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial dalam tatanan kehidupan manusia dan lingkungan. Kondisi itu agar harmonisasi kehidupan tetap terjaga dalam arti infrastruktur tidak kekurangan (berdampak pada manusia), tapi juga tidak berlebihan tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan alam karena akan merusak alam dan pada akhirnya berdampak juga kepada manusia dan makhluk hidup lainnya.


Dalam hal ini, lingkungan alam merupakan pendukung sistem infrastruktur, dan sistem ekonomi didukung oleh sistem infrastruktur, sistem sosial sebagai obyek dan sasaran didukung oleh sistem ekonomi. Analoginya seperti gambar dibawah ini :



Pengelompokan sistem insfrastruktur dapat dibedakan menjadi (Grigg, 2000 dalam Kodoatie,R.J.,2005) :

Grup keairanGrup distribusi dan produksi energiGrup komunikasiGrup transportasi (jalan, rel)Grup bangunanGrup pelayanan transportasi (stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dll)Grup pengelolaan limbahKomponen Infrastruktur

Komponen-komponen di dalam infrastruktur menurut APWA (American Public Works Association) adalah :

Sistem penyediaan air : waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi, fasilitas pengolahan air (water treatmentSistem pengelolaan air limbah : pengumpul, pengolahan, pembuangan, daur ulangFasilitas pengelolaan limbah padatFasilitas pengendalian banjir, drainase dan irigasiFasilitas lintas air dan navigasiFasilitas transportasi: jalan, rel, bandar udara (termasuk tanda-tanda lalu lintas dan fasilitas pengontrolSistem transit publikSistem kelistrikan: produksi dan distribusiGedung publik: sekolah, rumah sakitFasilitas perumahan publikTaman kota sebagai daerah resapan, tempat bermain termasuk stadion

Sedangkan menurut P3KT, komponen-komponen infrastruktur antara lain:

Perencanaan kotaPeremajaan kotaPembangunan kota baruDrainaseAir limbahPersampahanPengendalian banjirPerumahanPerbaikan kampungPerbaikan prasarana kawasan pasar

Dilihat dari input - output bagi penduduk, komponen-komponen tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga karakteristik, yaitu:

Komponen yang memberi input kepada penduduk. Jenis infrastruktur yang termasuk dalam kategori ini adalah prasarana air minum dan listrikKomponen yang mengambil output dari penduduk. Jenis infrastruktur yang termasuk dalam kelompok ini adalah prasarana drainase/pengendalian banjir, pembuangan air kotor/sanitasi, dan pembuangan sampah.Komponen yang dapat dipakai untuk memberi input maupun mengambil output. Jenis infrastruktur yang termasuk dalam kelompok ini meliputi: prasarana jalan dan telepon.



IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Bangunan Air


Bangunan air adalah bangunan yang digunakan untuk memanfaatkan dan mengendalikan air di sungai maupun danau.

Bentuk dan ukuran bangunan tergantung kebutuhan, kapasitas maksimum sungai, dana pembangunan dan sifat hidrolik sungai. Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat lebih masif dan tidak memerlukan segi keindahan dibanding dengan bangunan-bang

unan gedung atau jembatan, dan perencanaan bangunannya secara detail tidak terlalu halus. Permukaan bangunan air atau bagian depannya sebaiknya berbentuk lengkung untuk menghindari kontraksi sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan mengurangi gerusan lokal (local scoure) di sekililing bangunan atau di hilir bangunan.


Bangunan air untuk irigasi

Bangunan ini merupakan bangunan utama yang dibangun di sungai untuk memenui kebutuhan air irigasi.

Jenis bangunan yang dipilih harus disesuaikan dengan jumlah air yang ada disungai tersebut, sifat hidrolik sungai, daerah yang akan diairi, jenis tanaman yang akan dikembangkan dan sebagainya.

Air yang diambil dari sungai harus dapat mengalir secara gravitasi dan harus bisa mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memunginkan untuk mengukur air yang masuk irigasi.

Mengingat tempat kedudukan lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada maka dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama, yaitu:


1. Bangunan Pengambil Bebas

2. Bangunan Bendung

3. Bendungan



Bangunan ini dibuat untuk memungkinkan dibelokkannya air sungai ke jaringan irigasi tanpamerubah kondisi sungai, jika muka air sungai cukup tinggi untuk mencapai lahan yang akan diairi.

Bangunan tersebut berupa saluran pengambilan yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur debit air yang masuk untuk memenuhi kebutuhan irigasi. Bangunan tersebut harus dapat mengambil air dengan jumlah yang cukup pada masa pemberian air irigasi tanpa memerlukan peninggian muka air sungai.

Bangunan seperti ini jarang diaplikasikan. Sulitnya sistem ini seringkali kali memerlukan saluran yang sangat panjang untuk mencapai sawah yang dapat diairi. Panjang saluran disebabkan beda tinggi tekan yang harus disediakan agar air sampai ke sawah

secara gravitasi. Saluran yang terlalu panjang menyebabkan banyaknya kehilangan air, akibat rembesan dan penguapan. Hal ini memprihatinkan banyaknya pencurian air disaluran yang sulit dicegah.




Bangunan ini dibangun melintang sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sungai, menaikkan tinggi tekan dan atau membendung aliran sungai sehingga aliran sungai mudah disap dan dialirkan secara gravitasi ke daerah yang membutuhkannya dengan jarak saluran yang relatif pendek.

Tipe bendung dapat dibedakan menjadi:


Bendung pelimpah atau bisa juga disebut bendung tetap.Bendung gerak yang berupa pintu air.Bendung gerak yang berupa bendung karet.



Bendung tetap adalah ambang yang dibangun melintang sungai untuk pembendungan sungai yang terdiri dari ambang tetap, dimana muka air banjir di bagian udiknya tidak dapat diatur elevasinya.

Bendung ini juga merupakan penghalang saat terjadi banjir sehingga air sungai menjadi tinggi dan tanpa kontrol yang baik akan dapat menyebabkan genangan air di hulu bendung tersebut. Untuk sungai yang tidak mampu menampung tinggi luapan yang terjadi tidak sesuai dengan bangunan ini.

Bahannya dapat terbuat dari pasangan batu, beton atau pasangan batu dan beton. Dibangun umumnya di sungai ruas hulu dan ruas tengah.


contoh:

Bendung Colo

Lokasi Sungai Bengawan Solo,Desa Pengkol, Kecamatan Nguter,Kabupaten Sukohardjo,Propinsi Jawa TengahTipe : Bendung tetap konstruksi betonPanjang bendung keseluruhan : 111,75 m

Tinggi maksimum : 8,68 m

Elevasi mercu : + 108,00 mTujuan - Mengatur muka air sungai Bengawan Solo agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi  - Melalui Saluran Induk Colo Timur dan Saluran Induk Colo Barat mampu mengairi lahan persawahan seluas 23.200 ha

- Daerah genangan Bendung Colo berfungsi sebagai reservoir dengan isi 1,20 juta m3



2.2 Bendung Gerak, yang berupa pintu air


Bendung ini dapat dihilangkan selama terjadi aliran besar yaitu dengan cara membuka pintu air, sehingga masalah yang ditimbulkan selama banjir kecil saja, karena kenaikan muka air akibat banjir rendah.

Bendung gerak dilengkapi dengan alat pembuka pintu mekanik untuk mengatur muka air di depan pengambilan agar air yang masuk sesuai dengan kebutuhan irigasi.

Bendung gerak memerlukan eksploitasi secara terus menerus karena pintunya harus tetap terjaga dan dioperasikan dengan baik dalam keadaan apapun. Pada saat banjir, pintu harus segera dibuka agar tidak menimbulkan kenaikan muka air dihilir bendung secara berlebihan yang akan menyebabkan genangan di hulu bendung.


Bendung Gerak Mrican

Tipe :Concrete + pintu bajaJumlah pintu : 9 buah @13,20 mElevasi puncak : El. 55,60Tebal pilar : 1,80 mTipe pintu : motor penggerakDebit banjir rencana : 950 m3/dtTujuan

- Penyediaan air Irigasi daerah Warujayeng-Turi  Tunggorono seluas 23.160 ha

- Pengontrol sedimen masuk ke saluran irigasi

- Pengendali banjir

- Pencegah degradasi berlebihan di sungai

Bendung Lodoyo

Bendung

Tipe : Bendung gerakElevasi puncak mercu : El. 125,00 mLebar mercu : 8 @ 12,00 mPintu air : 8 @ 12,00 m x 11,30 m


Tujuan

- Pembangkit tenaga listrik PLTA unit II Wlingi Raya dengan  daya terpasang 1 x 27 MW

- PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW

 - Pengatur debit air (afterbay) PLTA Wlingi Raya

- Pengendalian banjir

- Perikanan darat dan pariwisata



2.3 Bendung Gerak, yang berupa bendung karet


Bendung ini dapat mengembang dan mengempis secara otomatis, apabila air telah mencapai ketinggian yang telah ditentukan.

Ada banyak kelebihan bendung karet dibanding pintu air, antara lain bentangnya jauh lebih lebar dan operasinya dilakukan secara otomatis, tanpa menjaga dan mengoperasikan pintu secara terus menerus, baik pada aliran tinggi maupun aliran rendah. Namun dengan kondisi sungai yang banyak mengandung sedimen kasar atau sampa padat, bendung karet tidak dianjurkan karena akan cepat robek.

Isi bendung karet bisa udara bisa juga diisi air, namun pengisian udara lebih mudah karena tidak diperlukan tampungan air untuk mengisi bendung karet.


Bendung Karet Menturus

Tipe operasi : Isian udaraJumlah pintu : 6 buahTinggi : 2,10 m

Total lebar dasar : 150 mSpesifikasi pintu karet Material : ethyline propyline diene Tebal : 12 mmPondasi  Tipe : Reinf. Concrete Panjang : 9,00 m Lebar : 150 m Perkuatan pondasi : PC pile 0,400 mm - panjang = 15 m Turap : Steel sheet pile - panjang = 10 mTujuan  - Menaikkan muka air kali Brantas bagian tengah di    musim kemarau, untuk mensuplai air irigasi daerah  persawahan 4.549ha   bersama-sama dengan Bendungan  Jatimlerek - Menaikkan intensitas tanam



Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untukmenahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bangunan ini dibangun melintang sungai untuk meninggikan muka air dan membuat tampungan air. Dengan dibangunnya waduk ini dapat berfungsi ganda antara lain pengendalian banjir, irigasi, PLTA, industri, air minum, perikanan, rekreasi dan lain-lain.

Terdapat banyak sekali tipe bendungan yang sukar dibandingkan antara satu dengan yang lainnya. Jadi satu bendungan dapat dipandang dari berbagai segi yang masing-masing menghasilkan tipe yang berbeda-beda pula.

Pembagian tipe bendungan:


3.1 Pembagian tipe bendungan berdasar ukurannya


Ada dua tipe yaitu bendungan besar dan bendungan kecil.


Bendungan besar (large dams)

Menurut ICOLD definisi bendungan besar adalah:

Bendungan yang tingginya lebih dari 15 m, diukur dari bagian terbawah pondasi sampai puncak bendungan.

Bendungan yang tingginya antara 10 m dan 15 m dapat pula disebut bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih  kriteria sebagai berikut:

- Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500m

- Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m3.

- Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m3/detik.

- Bendungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya (had specially difficul foundation problems)

- bendungan didesain tidak seperti biasanya (unusual design)

Bendungan kecil (small dams, weir, bendung) Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar disebut bendungan kecil.



3.2 Pembangian tipe bendungan beasar tujuan pembangunannya


Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams).

Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja. Misalnya untuk: pembangkit tenaga listrik atau irigasi  ( pengairan) atau pengendalian banjir atau perikanan darat dll, tetapi hanya satu tujuan saja.

Contoh : Bendungan Sakuma di Sungai Tenryu ( Jepang )

   Tujuan pembangunan untuk PLTA.

Bendungan serbaguna (multipurpose dams)

Adalah bendungan yang dibangun untk memenuhi beberapa tujuan, misalnya: pembangkit listrik (PLTA) dan irigasi  pengairan), pengendalian banjir dan PLTA, air minum dan industri, PLTA ,pariwisata dan irigasi dll.


Contoh: Bendungan Selorejo di Sungai (Kali) Konto (Jawa Timur).

BENDUNGAN SELOREJO

Manfaat dan Tujuan

Pengendalian banjir Banjir 1000 tahunan sebesar 920 m3/det. dapat dikendalikan menjadi 360 m3/detBanjir 200 tahunan sebesar 720 m3/det. dapat dikendalikan menjadi 260 m3/detPembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 1 x 4,5 MW (49 juta kWh/tahun)Penyediaan air irigasi di daerah Pare dan Jombang pada Musim Kemarau sebesar 4 m3/det. sehingga me
nambah luas daerah irigasi sebesar 5.700 ha dan menaikkan produksi padi seb

esar 7500 ton/tahunPariwisata dan perikanan darat



3.3 Pembagian tipe bendungan berdasar konstruksinya.


Bendungan urugan (fill dams, embakment dams)

Menurut ICOLD definisinya adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan  lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan asli. Bendungan ini masih dapat di bagi menjadi:


Bendungan urugan serba sama (homogenous dams)

Contoh : Bendungan Bening,

Tipe : Homogenous














Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams rockfill dams)Adalah bendungan urugan yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones, shell), lapisan batu teratur (riprap) dan lapisan pengering (filter zones).


Contoh :

BENDUNGAN WONOREJO

Terletak di desa Wonorejo Kecamatan Pagerwojo  Kabupaten Tulungagung.


Tipe : Timbunan  batu dengan inti kedap air











BENDUNGAN WONOGIRI

Lokasi di sungai bengawan Solo Kabupaten  Wonogiri Jawa Tengah),


Tipe : Timbunan batu dengan inti kedap ditengah








BENDUNGAN SUTAMI


Lokasi bendungan berada pada K. Brantas + 14 km di  hilir Bendungan Sengguruh dan +35 km dari

kota Malang


Tipe : Timbunan batu /Rock Fill











Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rockfill dams, dekced rockfill dams)

Adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan  kedap air yang sering dipakai adalah aspal dan beton bertulang. Perancis telah mencoba menggunakan geotextile. Bahan- bahan lainnya seperti kayu, besi dan karet penah pula dicoba namun mengalami kesulitan sehingga tidak pernah dipakai  lagi.

Contoh : Bendungan Numappara di Sungai Taka (Jepang)

 Bendung Marchlyn di tepi Telaga Marchlyn (Inggris)


2.  Bendungan beton (concrete dams)


Adalah bendungan yang di buat ari konstruksi beton baik dengan tulangan maupun tidak. Ini masih dapat dibagi menjadi:  bendungan beton berdasar berat sendiri, bendungan beton dengan penyangga, bendungan beton berbentuk lengkung dan  bendungan beton kombinasi.


Bendungan Hoover, sebuah bendunganbeton lengkung di Black Canyon diSungai Colorado

Bendungan Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasibanjir 5000-tahunan



3. Bendungan lainnya


Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya: bendungan kayu (timber dams), bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan batu (masonry dams) dan bendungan beton ringan (rollcrete dams atau roller compact concrete dams)


3.4 Pembagian tipe bendungan berdasar fungsinya

Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)Bendungan pengelak (cofferdam)Bendungan utama (main dam)Bendungan sisi (high level dam)Bendungan di tempat rendah (saddle dam)Tanggul (dyke, levee)Bendungan limbah industri (industrial waste dam)Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam)



Pemilihan ketiga bangunan utama didasarkan pada topografi dan debit yang tersedia serta debit kebutuhan.

Debit andalan sedapat mungkin 1,2 x debit kebutuhan, namun bisa juga dibuat sama apabila keandalan yang diinginkan leih rendah atau dengan sistem pemberian air irigasi yang diatur secara bergilir.

Secara garis besar dasar pemilihan ketiga alternatif tersebut dipertimbangkan sebagai berikut:

Q Andalan cukup, H (tinggi tekan) cukup, maka dapat dibangun pengambilan bebas.Q Andalan cukup, H tidak cukup, maka dibangun bendung. Bendung tetap jika sungai mampu menampung kenaikan air saat banjir. Bendung gerak jika sungai tidak mampu menampung kenaikan air saat banjir.Bendungan, jika Q andalan tidak cukup dan H tidak cukup.Namun pengambilan sering kali dipertimbangkan berdasar kelayakan ekonomi bangunan, yaitu antara biaya dan manfaat yang diperoleh.




Selasa, 04 Desember 2018

PROFESI DAN SYARAT-SYARAT PROFESI

PROFESI DAN SYARAT-SYARAT PROFESI
1. Pengertian Profesi

    Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan. Profesional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli.

     Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah profesional  ditemukan sebagai berikut  :

     Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian ( keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Profesional adalah  :

Bersangkutan dengan profesi

Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankan

Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.

Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadaap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya. serta derajat pengetaahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. dengan demikian profesionalitas guru adalah suatu  (keadaan) derajat keprofesian seorang guru dalam sikap, pengetahuan, dan keahlian yanng diperlukan untuk melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran. Dalam hal ini, guru diharapkan memiliki profesionalitas keguruan yang memadai sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.


     Secara istlah profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada bidang atau keahlian tertentu. Hanya saja tidak semua orang yang mempunyai kapasitas dan keahlian tertentu sebagai buah pendidikan yang ditempuhnya untuk menempuh kehidupan dan keahlian tersebut, maka ada yang mensyaratkan adanya suatu sikap bahwa pemilik keahlian tersebut akan mengabdikan dirinya pada jabatan tersebut.

     Sudarwan Danin merujuk pendapat Howard M.Vollmer dan Donald L Mills, berpendapat bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut kemampuan intelektual khusus yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu.

     Profesional menurut rumusan Undang-undang No 14 tahun 2005 Bab 1 pasal ayat 4 digambarkan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu dan norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

     Dari berbagai pengertian diatas tersirat bahwa dalam profesi  digunakan teknik dan prosedur intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, sehingga dapat diterapkan untuk kemaslahatan orang lain. Dalam kaitan ini seorang pekerja profesional dapat dibedakan dari seorang pekerja amatir walaupun sama-sama mengusai sejumlah tehnik dan prosedur kerja tertentu. karena seorang pekerja profesional memiliki filosofi untuk menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya.

2. Syarat-syarat profesi.

     Tidak semua pekerjaan disebut dengan profesi, hanya pekerjaan yang memenuhi syarat-syarat tententulah yang disebut profesi. Menurut syafruddin Nurdin ada seupuluh krateria yang harus dipenuhi oleh suatu pekerjaan agar dapat disebut dengan suatu profesi, yaitu :

Panggilan hidup yang sepenuh waktu

Pengetahuan dan kedakapan atau keahlian

Kebakuan yang universal

Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif

Otonomi

Kode etik

Klien

Berprilaku pamong

Pengabdian

Bertanggung jawab dan lain sebagainnya

     Sementara Ahmad Tafsir mengemukakan krateria/syarat sebuah pekerjaan yang bisa disebut profesi adalah sebagai berikut    :

Profesi harus memiliki suatu keahlian yang khusus

Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup

Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal

Profesi diperuntukkan bagi masyarakat

Profesi harus  dilengkapi dengan kecakapan diagnostic dan kopetensi aplikatif

Pemegang Profesi memegang otonomi dalam melakukan profesinnya

Profesi memiliki kode etik

Profesi memiliki klien yang jelas

Profesi memiliki organnisasi profesi

Profesi mengenali hubungan profesinya degan bidang-bidang lain



INSINYUR SEBAGAI PROFESIONAL
A    Engineering sebagai profesi

1.    Engineering adalah sebuah profesi dimana pengetahuan tentang matematika dan sains diterapkan secara berhati-hati dan penuh pertimbangan untuk memanfaatkan secara ekonomis bahan-bahan dan kemampuan alam demi keuntungan manusia.

2. Profesi engineering berkembang lebih lambat dan memiliki peraturan untuk bergabung dan berpraktek yang tidak terlalu mengikat dibandingkan dengan profesi lainnya.

3.    Profesi engineering berbeda dengan profesi lainnya dalam hal jenis jasa layanannya, keberagaman pemimpinnya, serta kurangnya keseragaman dan ketegasan dalam aturan-aturan registrasi yang mengikatnya.


B.     Karakteristik Dan Tanggung Jawab Insinyur Profesional

Insinyur profesional diharapkan memiliki :

1. Pendidikan, pengetahuan, dan keahlian di dalam suatu spesialisasi teknik yang melebihi masyarakat umum.

2.     Mengikuti perkembangan teknologi.

3.     Memiliki keinginan untuk memajukan pengetahuan, idealisme, dan praktek profesional.

4.     Memiliki rasa tanggung jawab dan pelayanan terhadap masyarakat.

5.     Mengikuti kode etik yang telah digariskan untuk profesi mereka.

6.     Menjaga integritas dan idealisme profesional mereka.


C.     Idealisme Dan Kewajiban Insinyur Profesional

Sebagai seorang insinyur profesional sudah seharusnya mereka mendedikasikan pengetahuan dan keahlian profesional mereka untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan manusia.


D.    Registrasi Profesional

1.    Registrasi insinyur di Amerika Serikat diberlakukan secara resmi di negara bagian Wyoming pada tahun 1907 untuk melindungi masyarakat dari pihak-pihak tidak kompeten yang mengaku sebagai insinyur.

2.     Registrasi insinyur biasanya dipegang oleh badan-badan registrasi independen.

3. Badan-badan registrasi tersebut bertugas mengevaluasi para kandidat untuk          registrasi,menyusun,dan menerapkan kode etik profesional.


E.     Organisasi Profesional

1.  Terdapat hampir 200 perkumpulan engineering maupun kelompok yang berkaitan untuk memenuhi kebutuhan jasa layanan teknik dan profesional di dalam profesi engineering.

2.   Yang paling menonjol adalah perkumpulan pendiri, yaitu kelompok tertua dan terbesar.

a.       Perkumpulan Insinyur Sipil Amerika.

b.      Institut Insinyur Listrik dan Elektronika.

c.       Perkumpulan Insinyur Mesin Amerika.

d.      Institut Insinyur Pertambangan, Metalurgi, Perminyakan Amerika.


F.      Etika Engineering

Etika adalah bidang studi mengenai moralitas tindakan manusia. Etika juga disebut dengan ilmu yang menentukan nilai-nilai di dalam perilaku manusia dan memutuskan apa yang harus diperbuat dalam berbagai keadaan dan di situasi yang berbeda.


G.    Landasan Moral Etika Engineering

                  Empat tipe moral Martin dan Schinzinger :

1.   Utilitarianisme : Teori ini mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi yg baik dan buruk dari suatu tindakan dan berupaya untuk memaksimalkan manfaat (utility).

2.     Etika Hak : Suatu tindakan adalah benar secara moral jika melanggar hak-hak orang lain.

3.     Etika Kewajiban : Teori ini mempertahankan bahwa ada kewajiban-kewajiban yg harus dilakukan walaupun pelaksanaannya tidak selalu menghasilkan kebaikan.

4.   Etika Kebajikan : Teori ini menganggap suatu tindakan sebagai benar jika mendukung ciri-ciri karakter yg baik (kebajikan) dan salah  jika menunjukkan ciri-ciri karakter yg buruk (kejahatan).


H.    Kerangka Etika Engineering

Tanggung jawab utama seorang insinyur adalah menempatkan keselamatan publik di atas segalanya. Ia harus memiliki kepekaan dan berupaya menghindari terjadinya kerugian. Komponen pengetahuan yang dimilikinya diperolehh secara:

      1.      Teoritis : pelatihan,pendidikan formal,riset pustaka, penurunan matematis

      2.      Empiris : pengalaman,pencacatan,penggunaan eksperimental


I.       Kode Etik Engineering

1.    Para insinyur menyusun aturan-aturan perilaku dalam bentuk kode etik. Kodo-kode ini tidak        hanya melindungi masyarakat tetapi juga membangun dan memelihara integritas dan reputasi dari profesi ini.

2. Kode etik untuk insinyur dipublikasikan oleh perkumpulan insinyur profesional      nasional(NSPE),yang dicetak ulang dalam paragraf yang terdiri dari sebuah preambule enam peraturan mutlak,lima untuk peraturan praktek,dan  sembilan kewajiban profesional.

ETIKA PROFESI INSINYUR
Etika Profesi Seorang Insinyur
         Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil kerja profesional.b. Menjaga kompetensi sebagai profesional.c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang profesional.d. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
        Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:1. Mengutamakan keluhuran budi.2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan   kesejahteraan umat manusia.3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran
        Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
        Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik (engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik harus betul-betul memahami etika profesi, kode etik profesi dan permasalahan yang timbul diseputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya terlanjur melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai “preventive ethics” yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian profesional.
Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan industri nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu pada pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham) profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang lingkup keinsinyuran per definisi bisa disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan sebagainya. Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya, seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur teknik industri) akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah profesi yang memiliki idealisme dan tanggung jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.
KODE ETIK ASOSIASI PROFESI TEKNIK SIPIL
1.KODE ETIK ASOSIASI MASYARAKAT BAJA INDONESIA (AMBI)
KODE ETIK AMBI :
Pada hakekatnya fungsi utama dari AMBI adalah sebagai organisasi masyarakat yang mengkhususkan diri dalam bidang besi/ baja. Ciri pokok yang memberikan hak hidup pada AMBI ialah karena adanya pengakuan dari masyarakat bahwa asosiasi dalam bidang besi/ baja mempunyai keahlian khusus dan integritas, kejujuran dan objektivitas dalam melakukan profesinya.
Oleh karena itu disamping syarat-syarat mengenai kemampuan teknis untuk melakukan profesinya, prinsip-prinsip etika adalah sendi-sendi pokok dari profesi ini. Maka dengan ini para anggota dari AMBI mentaati kode etik sebagai berikut:


Minggu, 02 Desember 2018

MATERI 7

PENGENDALIAN BANJIR
1. Definisi Banjir
peristiwa terjadinya genangan di daerah yang biasanyakering. Terjadinya limpasan air dari alur sungai yang disebabkan karena debit pada sungai melebihi kapasitas pengalirannya (Qa > Qc).
2. Penyebab banjir :
Peristiwa alam
Curah hujan yang tinggi. Terjadi debit puncak yang bersamaan (sungai utama/anak sungai). Aliran pada anak sungai tertahan oleh sungai induknya Naiknya air laut (pasang), Terjadinya penyempitan di beberapa alur (topografi), Morfologi sungai (meander), dan Kemiringan sungai terlalu landai (V kecil)
Perbuatan manusia
Berkembangkan daerah pemukiman (hulu dan bantaran sungai) Penggundulan hutan (erosi, agradasi) Tata guna lahan (limpasan besar) Bangunan sepanjang sungai (back water) Bangunan pengendali tidak berfungsi Kesadaran masyarakat sekitar bantaran Kebijakan dan peraturan yang selalu dilanggar
3. Istilah-istilah yang berkaitan dengan banjir :
Sungai adalah sistem pengaliran air mulai dari mata air sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai.
Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul.
Banjir adalah keadaan sungai yang tidak mampu menampung aliran airnya.
Daerah retensi adalah lahan yang ditetapkan untuk menampung air banjir untuk sementara.
Daerah banjir adalah lahan yang pada waktu-waktu tertentu dapat terlanda atau tergenang air banjir.
Bangunan sungai adalah bangunan yang berfungsi untuk perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian.
Waduk banjir adalah waduk untuk menampung air banjir.
Garis sempadan adalah garis batas luar pengaman sungai dihitung 5 meter dari luar kaki tanggul untuk sungai yang bertanggul, dan ditetapkan tersendiri untuk sungai yang tidak bertanggul dan bangunan-bangunan air sungai.
Daerah sempadan adalah lahan yang dibatasi oleh garis sempadan dengan kaki tanggul sebelah luar atau antara garis sempadan dan tebing tinggi untuk sungai ayng tidak bertanggul.
4. Tindakan untuk mengatasi persoalan banjir :
a. Tindakan yang bersifat fisik (Structural Measures) :
Pengaturan alur sungai (channel improvement)
Daya tampung, koefisien hambatan, memperpendek, arah aliran.
Pembuatan tanggul limpasan.
Pembuatan jalur/alur banjir (bay pass/flood way)
Tampungan banjir waduk, daerah retensi.
Perbaikan lahan limpasan dan erosi (reboisasi, pengendali sedimen terasering,
b. Tindakan yang besifat non fisik (Non Structural Measures) :
Pengaturan dataran banjir (flood plain regulation)
5. Pola pengendalian banjir :
Topografi, karakteristik sungai, tata guna lahan, lokasi genangan, bangunan yang sudah ada. Pelaksanaan pengendalian banjir dilakukan secara periodik :
a. Jangka pendek ( dasar Q5 dan Q10) Pengaturan /perbaikan alur sungai tanpa merubah pola aliran
 Penyempurnaan/perbaikan tanggul-tanggul
 Pembuatan tanggul banjir
 Perbaikan lahan
b. Jangka menengah (dasar Q20 dan Q25 ) Pengaturan alur sungai dan pembuatan pelindung tebing
 Pembuatan tanggul
 Pembuatan kanal dan bangunan pembagi banjir
 Perbaikan lahan
 Penyiapan daerah retensi dan bangunan pelimpah
c. Jangka panjang ( dasar Q50 dan Q100 ) Sama dengan jangka menengah
 Bangunan waduk serbaguna
6. Hubungan pengendalian dan pembangunan pengairan :
Pembangunan pengairan adalah segala usaha mengembangkan pemanfaatan air beserta sumbe-sumbernya dengan perencanaan teknis yang teratur dan serasi guna mencapai manfaat sebesar-besarnya.
Beberapa pertentangan kepentingan (conflic of interest) :
a. Pengaturan alur sungai : penuruan muka air
b. Pembuatan waduk : prioritas perencanaan
c. Pembuata bendung : elevasi MA, agradasi di hulu
d. Penggalian/pengerukan alur daerah hilir : air asin
e. Pemanfaatan dataran rendah (daerah retensi) : pengembangan daerah irigasi.
7. Tanggul sebagai altenatif pengendalian banjir :
a. Penanggulangan limpasan
b. Penanggulangan rembesan
c. Penanggulangan retakan
d. Penanggulangan penurunan mercu tanggul
e. Penanggulangan gerusan air dan gelombang
f. Penanggulangan longsoran lereng
g. Penanggulangan bobolan
B.Sistem Pengelolaan Kekeringan
1. Definisi Kekeringan
Kekeringan dapat didefinisikan sebagai periode tanpa air hujan
yang cukup atau suatu periode kelangkaan air. Periode tanpa
air hujan disebut juga sebagai kekeringan secara meteorologis
atau klimatologis, sedangkan untuk periode kelangkaan air
disebut juga kekeringan secara hidrologis, pertanian dan sosial
ekonomi.
4. Strategi
 Identifikasi daerah rawan kekeringan
 Pseembeatraaann p deentdauild duake draahn rkaewbauntu kheakne ariinr gbaank udari berbagai aspek:
 Pemetaan kebutuhan dan ketersediaan air  Sosialisasi kebutuhan dan ketersediaan air (berbagai stakeholder)
 Sosialisasi pemakaian air secara efektif dan efisien 
Penyusunan rencana tindak yang komprehensif
5. Respon dan Mitigasi
 Efesiensi penggunaan (penghematan) air  Pengelolaan sumber daya air secara efektif
 Peefmekatniffaatan simpanan air embung dan waduk secara selektif dan
 Penyesuaian pola dan tata tanam  Kegiatan yang mendukung kelestarian alam 
Analisia pengelolaan sumber daya air

MATERI 6

 CONTOH KASUS MASALAH PENGELOLAAN DAS DI INDONESIA
1. Berorientasi Pada Fisik
Beberapa masalah DAS telah coba diantisipasi pemerintah. Namun solusi untuk pengelolaan DAS yang dilakukan pemerintah cenderung pada infrastruktur fisik. Pernyataan tersebut bisa dilihat dari bagaimana cara pemerintah sekarang mengelola Ciliwung. Menurut penjelasan Pitoyo Subandrio, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Departemen Pekerjaan Umum, langkah-langkah pemerintah terhadap Sungai Ciliwung terangkum dalam program Total Solution for Ciliwung. Langkah-langkah tersebut meliputi
1) membuat sudetan di Kebun Baru dan di Kalibata yang akan dilakukan bersama antara Departemen Pekerjaan Umum (DPU) dengan Pemprov DKI Jakarta,
2) membangun rusunawa ditujukan khususnya bagi masyarakat yang selama ini tinggal di bantaran sungai,
3) mengadakan pemindahan paksa warga yang ada di bantaran sungai kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Departemen Sosial. Pemindahan ini diutamakan bagi warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), sementara yang tidak akan dipulangkan ke daerahnya dengan didampingi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM),
4) melakukan normalisasi Sungai Ciliwung yang salah satunya dengan melakukan pengerukan,
5) penambahan daun pintu air di pintu air Manggarai dan pintu air Karet,
6) menaikkan jembatan Banjir Kanal Barat (BKB) bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta,
7) revitalisasi Ciliwung lama terutama yang berada setelah pintu air Manggarai,
8) konservasi atau revitalisasi situ-situ, gerakan pembangunan sumur dan penghijauan,
9) membangun terowongan dari Ciliwung ke Banjir Kanal Timur melewati Cipinang.

Langkah-langkah yang lebih beroreintasi fisik ini ditargetkan akan selesai tahun 2014. Program pemerintah provinsi DKI Jakarta lebih berorientasi fisik misalnya pembangunan GSW (Giant Sea Wall) yang akan dibangun sepanjang 32 km dan akan menelan biaya sekitar Rp 100 Triliun dengan memakan waktu 10 tahun. Atau pembangunan TM (terowongan multifungsi) sepanjang 19 kilometer dan berdiameter 18 meter. Perkiraan biaya pembangunan TM berkisar Rp 16 triliun. Penyelesaian megaproyek tersebut dijadwalkan sekitar empat tahun.

Ada lagi permasalahan, rencana pengelolaan sungai yang berorientasi pada pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah ternyata tidak diimbangi dengan revitalisasi teknologi. Sebagian besar tekhnologi pengerukan sungai yang digunakan pemerintah Indonesia berasal dari luar negeri. Sejak tahun 1950-an, Indonesia mengadopsi teknologi dari Belanda untuk mengeruk beberapa sungai di Indonesia. Tapi sampai tahun 2012 pun, pemerintah masih mengandalkan teknologi yang tidk jauh berbeda dari Belanda. Hal ini bisa dilihat dari teknologi untuk proyek JEDI (bantuan pemerintah Belanda), di mana mesin pengeruk yang dipakai berasal dari Belanda seperti small floating bulldozer, hydraulic graf dan rotating drum separator.

2. Monopoli Pengelolaan Sumber Daya Air
Permasalaan lain DAS adalah adanya monopoli pengelolaan sumber daya air. Menurut Marwan Batubara (2010), intervensi Bank Dunia dalam pengelolaan sungai mengarah pada dua hal, yaitu mendorong ketergantungan Indonesia akan sumber pendanaan dari lembaga keuangan internasional khususnya Bank Dunia baik dalam bentuk utang dan hibah, serta memuluskan program privatisasi. Ketergantungan pendanaan bisa dilihat dari berbagai rekomendasi yang diberikan Bank Dunia dari setiap proyek yang dijalankan. Alasan utama Bank Dunia mendorong privatisasi adalah memberikan peran yang lebih besar bagi swasta dengan mengurangi monopoli Negara khususnya pemerintah dalam pengelolaan sungai. Asumsi Bank Dunia dengan masuknya swasta, maka pengelolaan air dan sungai menjadi lebih efisien dan pengelolaan yang lebih baik. Kenyataannya, privatisasi menimbulkan monopoli dalam bentuk lain. Jika sebelumnya monopoli dilakukan Negara melalui kekuasaan pemerintah, sekarang monopoli dilakukan swasta. Seperti kasus reklamasi pantai utara Jakarta, bukan lagi Negara khususnya masyarakat yang diuntungkan tetapi korporasi lewat monopoli pembangunan proyek-proyek besar seperti pemukiman mewah dan pengembangan kawasan wisata yang mendapat untung. Pada lahan reklamasi di kawasan Ancol, muncul hunian mewah seperti Bukit Golf Mediterania milik Agung Podomoro Group yang berada di Pantai Indah Kapuk dan Mediterania Marina Residence. Hunian-hunian mewah dan pengembangan kawasan wisata tadi ditujukan bagi masyarakat menengah ke atas, bukan untuk orang miskin yang kesulitan mendapatkan tempat tinggal. Akibat sosialnya, selain masyarakat miskin tidak mendapatkan akses perumahan yang memadai, juga reklamasi telah menggusur nelayan dari pantai Utara Jakarta, dan masyarakat Jakarta pun tidak bisa bebas menikmati Pantai Utara Jakarta karena harus bayar. Sedangkan dampak lingkungannya adalah permukiman mewah tersebut menghalangi aliran air hujan ke laut. Sehingga ketika musim hujan, ancaman banjir tidak terelakkan dan Jakarta dapat menjadi kolam besar.

Kasus yang sama juga terjadi dalam pengelolaan air bersih terutama di Jakarta. Privatisasi PDAM Jaya di tahun 1998 mendorong monopoli pengelolaan air hanya pada dua perusahaan besar yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dari Inggris dan Thames PAM Jaya (sekarang Aetra) dari Perancis.

Setelah lebih dari 13 tahun layanan air bersih di Jakarta diprivatisasi, akses masyarakat terhadap air bersih tidak membaik. Kedua operator tersebut saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 54 persen kebutuhan air bersih untuk warga DKI Jakarta, sedangkan selebihnya 46 persen kebutuhan air bagi warga diperoleh dari sumber air tanah. Kedua operator swasta gagal memenuhi harapan, untuk memberikan perbaikan layanan kepada masyarakat. Target-target teknis yang telah disepakati gagal dipenuhi oleh dua operator swasta. layanan yang tertuang di kontrak kerjasama tidak berhasil dipenuhi, antara lain volume air yang terjual, kebocoran air dan cakupan layanan. Tingkat kebocoran air mencapai 46% atau kurang lebih senilai Rp 1.764 miliar. Cakupan layanan hanya 63% pada akhir tahun 2008 , hal ini berarti ada 37% kelompok masyarakat Jakarta belum mendapatkan fasilitas air bersih.

PAM Jaya sendiri melalui Direkturnya menyatakan bahwa sejak diprivatisasi, PAM Jaya mengalami kerugian hingga Rp. 583,67 milyar. Kerugian ini muncul akibat hutang shortfall, yaitu hutang yang muncul akibat adanya selisih antara imbalan yang diberikan kepada dua operator swasta dengan tarif . Apabila privatisasi air Jakarta tetap dilanjutkan sampai kontrak konsesi berakhir maka kerugian PAM Jaya diperkirakan sebesar Rp. 18 triliun pada tahun 2022.

3. Tekanan Pencemaran
Dalam peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pasal 1 pencemaran air adalah: “masuknya atau dimasukkan makhluk hidup, zat energy dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.”

Beban pencemar (polutan) adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga menggangu peruntukan ekosistem tersebut (Effendi,2003). Sumber pencemaran yang masuk ke badan perairan dibedakan atas pencemaran yang disebabkan oleh alam polutan alamiah) dan pecemaran yang disebabkan oleh alam dan pencemaran kegiatan mansia. Menurut sugiharto (1989) air limbah didefinisikan sebagai kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya.

Lingkungan perairan dapat merespon masuknya bahan pencemar sebagai bagian dari proses alami untuk kembali pada kualitas air semula. Proses ini disebut self purification. Definisi dari self purification adalah pemulihan oleh proses alami baik secara total ataupun sebagian kembali ke kondisi awal sungai dari bahan asing yang secara kualitas maupun kuantitas menyebabkan perubahan karakteristik fisik, kimia dan atau biologi yang terukur dari sungai (Benoit, 1971). Proses pemulihan secara alami berlangsung secara fisik, kimiawi dan biologi. Sungai yang alami dapat mendukung alami proses pemurnian diri dan menyebabkan kualitas air yang lebih baik dari kondisi air semula. Proses tersebut disebut homeostatis.

Menurut Davis dan Cornwell (1991), sumber bahan pencemar yang masuk ke perairan dapat berasal dari buangan yang diklasifikasikan:
1. Point source discharges (sumber titik), yaitu sumber titik atau sumber pencemar yang dapat diketahui secara akurat, dapat berupa suatu lokasi seperti air limbah industry maupun domestic serta saluran lokasi seperti air limbah maupun domestic serta saluran drainase.
2. Non point source (sebaran menyebar), berasal dari sumber yang tidak diketahui secara pasti. Pencemar masuk ke perairan melalui run off (limpasan) dari wilayah pertanian, pemukiman dan perkotaan.

Danpak negative dari air limbah, antara lain:
1. Gangguan terhadap kesehatan
2. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
3. Gangguan terhadap Keindahan
4. Gangguan terhadap Kerusakan Benda

4. Kurang Terpadu Dalam Pengelolaan DAS
Faktor lain yang merupakan kendala dalam pengelolaan DAS adalah kurangnya keterpaduan dan koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pengelolaan DAS termasuk dalam hal pembiayaannya. Kondisi ini terjadi karena banyaknya instansi yang terlibat dalam pengelolaan DAS seperti Departemen Kehutanan, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Pertanian, Departemen Dalam Negeri, Bakosurtanal dan Kementerian Lingkungan Hidup, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perusahaan swasta, LSM dan masyarakat. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dan panjangnya birokrasi yang perlu ditempuh, baik secara administrasi, perencanaan dan teknis dilapangan, maka diperlukan adanya koordinasi intensif berbagai pihak terkait baik lintas sektoral maupun lintas daerah.

Keterpaduan mengandung pengertian terbinanya keserasian, keselarasan, keseimbangan dan koordinasi yang berdaya guna dan berhasil guna. Keterpaduan pengelolaan DAS memerlukan partisipasi yang setara dan kesepakatan para pihak dalam segala hal mulai dari penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian hasil-hasilnya.

Contoh tidak terpadunya pengelolaan DAS adalah banjir di Jakarta. Banjir di Jakarta merupakan salah satu indikator kegagalan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya dalam mengelola sumber daya alam yang memiliki manfaat publik. DAS yang melintasi daerah Jakarta bermuara di provinsi Banten dan Jawa Barat, juga melibatkan pemerintah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Bekasi dan Tangerang. Tidak hanya itu, pengelolaan DAS juga melibatkan berbagai kementerian seperti PU, Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Bappenas.

Lemahnya koordinasi antar berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dalam menjalankan program-program pengelolaan DAS terpadu merupakan focus masalah yang harus dipecahkan bersama. Dalam hubungannya dengan otonomi daerah, penguatan kapasitas dari para pemangku kepentingan untuk memecahkan masalah riil mengurangi resiko banjir, merupakan agenda bersama para pemangku kepentingan yang tidak bisa ditunda.




CONTOH KASUS NORMALISASI BANTARAN SUNGAI
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta akan melakukan upaya normalisasi sungai. Hal itu dilakukan dengan mengeruk sedimen di tiga sungai besar yang membelah kota tersebut.

"Kegiatan untuk mengeruk sedimen di tiga sungai sudah masuk dalam anggaran. Dalam pelaksanaannya, kami berkoodinasi dengan komunitas yang ada di tiga sungai tersebut," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Jumat (2/3).

Kegiatan pengerukan sedimen akan diawali dari Sungai Gajah Wong yang direncakanan dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia pada 22 Maret. Lokasi pengerukan sedimen di Sungai Gajah Wong berada di sekitar Pandeyan. Sedimen yang terbentuk di sungai tersebut tidak terlalu besar tetapi memanjang. "Sedimen yang terbentuk bahkan bisa digunakan untuk memelihara ayam oleh warga sekitar," kata Aki.

Kondisi sedimen yang hampir sama juga terjadi di Sungai Code. Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta berencana mengeruk sedimen yang ada di Gondolayu.

Aki menyebut, sedimen di Gondolayu sudah cukup besar bahkan bisa digunakan sebagai tempat bermain bola oleh anak-anak yang tinggal di sekitar bantaran sungai.

Sedangkan untuk di Sungai Winongo, kata Aki, masih akan dikoordinasikan dengan komunitas sungai. "Mungkin akan kami lakukan di sekitar wilayah Notoprajan," kata Aki.

Menurut Aki, pengerukan sedimen tersebut ditujukan untuk mengembalikan kondisi sungai seperti sebelumnya, sehingga aliran air menjadi lancar.

Keberadan sedimen, kata Aki, memberikan dampak yang tidak baik terhadap kondisi talud sungai. "Aliran sungai otomatis akan lebih kuat di salah satu sisi talud. Talud yang sering terhempas aliran akan menjadi lebih rentan rusak dan tergerus," katanya.

Talud Sungai di Yogya Mulai LongsorPantau Banjir, Pemkot Yogya Pasangi Lampu Sorot di Jembatan

Kondisi tersebut, kata Aki, terjadi di Sungai Code yang masuk ke wilayah Kepakaran. Sedimen di lokasi tersebut bahkan dapat dimanfaatkan untuk memelihara ayam dan kandang burung. "Akibatnya, sisi talud sebelah timur rentan rusak karena sedimen yang terbentuk di sisi barat," katanya.

Anggaran yang dialokasikan untuk pengerukan sedimen di tiga sungai mencapai sekitar Rp 300 juta yaitu Rp 134 juta di Sungai Code, Rp 133 juta di Sungai Winongo, dan Rp 106 juta di Sungai Gajah Wong.