Selasa, 07 Mei 2019

MATERI PERTEMUAN IX

ANALISA METODE SURVEY LALULINTAS

1 Metode Survey Lalu-Lintas
Arus dan Kapasitas Ruas dan Simpang Bersinyal
Arus Jenuh di Simpang Bersinyal
Kecepatan Setempat
Kecepatan Perjalanan/Gerak
Durasi Parkir


2  Survey Lalu-Lintas???
Bagian dari studi transportasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis baik untuk keperluan pengambilan keputusan pada tingkat perencanaan, perancangan maupun evaluasi.


3  Unsur Penting Survey LL
Tujuan
Metode
Surveyor
Peralatan


4  Tujuan Survey LL Harus sesuai dengan tujuan studi transportasi.
Harus dinyatakan dengan jelas karena berkaitan erat dengan metode.
Harus memperhatikan WAKTU dan LOKASI.


5  Metode Survey LL Harus sesuai dengan tujuan survey.
Memungkinkan untuk dilaksanakan baik ditinjau dari aspek legal, ketersediaan teknologi, kondisi lokasi dll.
Mempertimbangkan keterbatasan biaya, waktu dan personil.


6  Surveyor
Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis kelamin, kepribadian, kondisi fisik dll) harus sesuai dengan karakteristik survey.
Jumlahnya cukup.
Penempatannya tepat.
Tidak menyulitkan proses mobilisasi.


7  Peralatan
Dapat mengukur atau mencacah dengan tingkat ketelitian sesuai dengan tujuan studi.
Memungkinkan untuk digunakan (pertimbangan kondisi lingkungan/ kemudahan mobilisasi/instalasi/ operasi sesuai dengan ketersediaan surveyor).
Pencatatan menerus/periodik, pencatatan otomatik/manual


8  Jenis Peralatan Survey Manual
penghapus, clipboard. Alat tulis: pensil,
Alat pencacah: traffic counter.
Alat ukur panjang: meteran, walking meter.
Alat ukur waktu: stop watch, jam digital.
Kamera video
Video player, VCD player, komputer, monitor televisi/komputer


9  Jenis Peralatan Survey Otomatik
Umumnya terdiri atas komponen detectordan penyimpan data.
Detector dapat berupa pneumatic tube, loop detector, laser gun, image recognition dll.


10  Persiapan Survey LL Mempelajari hasil dan metode survey terdahulu.
Survey pendahuluan untuk membuat sketsa lokasi, merencanakan posisi surveyor dan peralatan.
Rekrutmen dan pelatihan surveyor.
Pengadaan peralatan/formulir survey.


11  Data Umum Lembaga penyelenggara survey Jenis survey
Nomor halaman formulir
Lokasi (kota, nama jalan/simpang dll) dan sketsanya.
Waktu (hari, tanggal, jam)
Cuaca
Identitas surveyor


12  Survey Arus LL di Ruas
Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan, arah arus dan terkadang posisi lajur.
Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll).
Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi konfigurasi lajur, detail klasifikasi, periode pencacahan, perlatan dll.


13  Formulir Survey Arus LL di Ruas
Masukan: Data umum/geometrik jalan
Masukan: Pencacahan arus lalu-lintas
Rekapitulasi arus lalu-lintas.


14  Formulir Data umum/ geometrik ruas
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu.
Sketsa lokasi ruas.
Penampang melintang ruas, beserta ukuran lebar jalur lalu-lintas, jarak kerb ke penghalang atau lebar bahu efektif (luar/dalam).
Kesinambungan median.
Pengendalian lalu-lintas: batas kecepatan, larangan melintas bagi kendaraan tertentu, larangan parkir, larangan berhenti dll.


15  Formulir Pencacahan Arus Lalu-Lintas Ruas

16  Formulir Rekapitulasi Arus Lalu-Lintas Ruas

17  Survey Kapasitas Ruas
Dapat menggunakan metode yang dikembangkan IHCM 1997
Untuk jalan kota, informasi yang dibutuhkan adalah konfigurasi lajur, lebar jalan, lebar bahu/kerb, kelas hambatan samping, directional split dan jumlah penduduk.


18  Survey Arus LL di Simpang
Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan, kaki simpang dan arah arus.
Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu (mis: 5’, 15’ dll)
Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi jenis pengendalian simpang, jumlah kaki simpang, jumlah pergerakan yang harus dicacah, detail klasifikasi, periode pencacahan, peralatan dll.


19  Survey Kapasitas Simpang Bersinyal
Kapasitas suatu kaki simpang bersinyal dipengaruhi arus jenuh, waktu hijau efektif dan panjang siklus.
Untuk mendapatkan arus jenuh, perlu disketsadetail geometrik simpang, informasi tata guna lahan, kelas hambatan samping, keberadaan LTOR dan posisi parkir.
Waktu hijau efektif dan panjang siklus diperoleh dari survey pewaktuan sinyal.


20  Formulir Survey Arus LL/ Kapasitas Simpang Bersinyal
Masukan: Data umum/geometrik simpang
Masukan: Arus Lalu-Lintas
Masukan: Pewaktuan sinyal
Rekapitulasi Arus Lalu-Lintas


21  Formulir Data Umum/ Geometrik Simpang
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu.
Sketsa lokasi simpang
Sketsa simpang dengan penjelasan mengenai lebar lajur/lajur khusus belok kanan/kanalisasi/median, posisi rambu larangan belok/larangan parkir dll, posisi sinyal dan garis henti.
Kondisi kaki simpang, meliputi guna lahan, kemiringan memanjang, LTOR, jarak kendaraan parkir ke garis henti.


22  Formulir Pencacahan Arus Lalu-Lintas di Simpang

23  Formulir Pewaktuan Sinyal

24  Formulir Rekapitulasi Arus LL di Simpang

25  Survey Arus Jenuh di Simpang Bersinyal
Arus jenuh suatu kaki simpang bersinyal adalah jumlah satuan mobil penumpang maksimum yang dapat melintasi garis henti per jam, bila diberi waktu hijau terus menerus.
Survey dilakukan dengan metode time slice dengan mengamai tayangan rekaman video suatu kaki simpang.


26  Model Dasar Arus Jenuh Waktu Hijau Efektif Rate of Discharge
Intergreen
Hijau
Kuning
Merah
Start Loss
End Gain
Kurva Arus Aktual
Kurva Arus Efektif


27  Contoh Tabulasi Hasil Satu Siklus Metode Time Slice

28  Survey Kecepatan Setempat Otomatik
Sepasang detector ditempatkan berdekatan (mis: berjarak 3m). Jarak dibagi selisih waktu lewatnya gandara depan pada setiap detector merupakan kecepatan setempat suatu kendaraan. Pencatatan menerus dengan peluang kesalahan ukur saat posisi kendaraan beriringan secara seri maupun pararel.


29  Survey Kecepatan Setempat Semi Otomatik
Speed gun diarahkan ke kendaraan yang akan diuukur kecepatannya. Pada layar monitor akan terlihat kecepatan kendaraan tersebut.


30  Survey Kecepatan Setempat Manual
Dua pengamat ditempatkan terpisah sejarak 50 m mengapit simeteris titik pengamatan. Pengamat 1 memberi tanda kepada pengamat 2 untuk mengaktifkan stop watch saat kendaraan melewati pengamat 1. Pengamat 2 mematikan stop watch saat kendaraan melewati pengamat m dibagi waktu tempuh antara posisi pengamat 1 dan2 dianggap sebagai kecapatan setempat.
31  Penarikan Sampel
Untuk survey kecepatan setempat dengan cara manual dan semi otomatik, umumnya tidak seluruh kendaraan dapat diuukur kecepatannya (perlu penarikan sampel).
Salah satu metode penarikan sampel yang praktis dan relatif tak biasa adalah berdasarkan warna mobil. Metode penarikan sampel secara sistematis (mis: setiap 10 kendaraan diuukur 1 kecepatan kendaraan) relatif tak bias tapi membutuhkan konsentrasi surveyor yang tinggi.


32  Kecepatan Perjalanan Vp = 3600 x L / Wp Vg = (3600 x L) / (Wp – T)
Vp = kecepatan perjalanan (km/jam)
Vg = kecepatan gerak (km/jam)
L = panjang rute (km)
Wp = lama perjalanan (detik)
T = tundaan (detik)


33  Survey Kecepatan Perjalanan dan Kecepatan Gerak
Metode floating car: Jumlah kendaraan yang menyiap dan disiap kendaraan uji relatif seimbang.
Metode maximizing speed: Kendaraan uji dijalankan pengemudi dengan kecepatan maksimum yang masih dapat dikendalikannya.


34  Survey Kecepatan Perjalanan dan Kecepatan Gerak
Jarak diukur dengan alat pengukur jarak pada speedometer.
Perlu dibiasakan mengukur secara konsisten dari tengah suatu simpang ke tengah simpang berikutnya. Hal ini akam memudahkan penyajian dan interpertasi data jaringan yang biasanya dinyatakan ari node ke node.


35  Formulir Survey Kecepatan Perjalanan dan Kecepatan Gerak

36  Survey Durasi Parkir
Parkir di tepi jalan (tanpa gerbang parkir) disebut on street parking. Survey parkirnya dilakukan secara patroli.
Parkir di lapangan parkir/gedung parkir (dengan gerbang parkir) disebut off street parking. Survey parkirnya dilakukan di gerbang parkir.


37  Survey Parkir Berpatroli
Daerah studi dibagi menjadi beberapa daerah patroli yang ukurannya ditetapkan sedemikain rupa agar 1 surveyolr dapat menyelesaikan patroli lengkap setiap periode waktu tertentu (misalnya 15 menit).
Setiap ruang parkir diberi nomor.
Selama patroli dicatat nomor kendaraan yang berada pada tiap nomor ruang parkir.
Durasi parkir dihitung dengan mengalikan periode waktu 1 patroli dengan frekuensi suatu kendaraan dijumpai secara berturutan.


38  Formulir Survey Parkir Berpatroli / di Gerbang
Masukan: Data umum / sketsa sistem perparkiran.
Masukan: Pencatatan pelat nomor secara berpatroli.
Masukan: Pencatatan pelat nomor di gerbang.


39  Formulir Data Umum / Sketsa Parkir
Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu.
Sketsa sistem perparkiran dengan indikasi yang jelas mengenai:
Posisi ruang-ruang parkir dan jumlahnya.
Posisi gedung-gedung dan prasarana lainnya.
Gerbang masuk/keluar bila ada.
Sirkulasi parkir
Pembagian daerah patroli dan nomor urut ruang parkirnya.


40  Formulir Pencatatan Pelat Nomor Secara Berpatroli

41  Survey di Gerbang Parkir
Kendaraan yang keluar dan masuk gerbang parkir dicatat nomor kendaraannya dan waktu keluar / masuknya.
Pencatatan waktu dilakukan sampai ke menit terdekat.
Durasi parkir dihitung dengan menghitung waktu keluar dan waktu masuk.


42  Formulir Survey di Gerbang Parkir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah dengan kata yang sopan dan tidak menyinggung pengguna yang lain 😉🤗

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.